Advertisement
PERTANIAN BANTUL : Sundep Mengancam, Petani Waswas, PPL Angkat Tangan

Advertisement
Pertanian Bantul kembali waswas menghadapi sundep.
Harianjogja.com, BANTUL—Menghadapi musim tanam kedua, petani di Bantul merasa waswas terhadap ancaman hama penggerek batang padi atau sundep. Bahkan petani maupun Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) seolah tak berdaya menghadapi serangan hama yang selalu muncul tiap tahun itu.
Advertisement
Sukiran, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mandiri, Dusun Kwasen, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan mengaku belum menemukan langkah konkret untuk mengatasi serangan sundep. Bahkan PPL di wilayahnya juga angkat tangan.
Hama yang biasa disebut sundep atau beluk itu muncul ketika padi sudah mulai berbunga dan berbuah. Berdasarkan pengalaman, pada panen kedua musim sebelumnya, hasil panen padi anjlok.
“Produksi panen kami ketika itu berkurang hingga 50 persen. Tapi Alhamdulillah pada musim tanam kemarin serangan tak begitu parah,” ujarnya.
Selain serangan sundep, petani juga khawatir bakal terjadi kekeringan di area persawahan Dusun Kwasen yang luasannya sekitar 40 hektare. Meski sudah ada saluran irigasi, musim kemarau tetap berdampak pada ketersediaan air.
"Sawah tadah hujan di wilayah kami luasnya mencapai 40 persen," ujarnya menambahkan.
Tak hanya itu, hama tikus juga menjadi ancaman yang berpotensi mengurangi target panen. Untuk mengantisipasi serangan tikus, petani di Dusun Kwasen sudah menerapkan teknik sesuai arahan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Segera Umumkan Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Kouta Haji
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah Antisipasi Kenaikan Harga Pokok
- Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Rabu 17 September 2025
- Jadwal Bus Malioboro ke Pantai Baron Rabu 17 September 2025
- Jadwal Terbaru! KRL Solo-Jogja Hari Ini Rabu 17 September 2025
- Jadwal DAMRI Rabu 17 September 2025: Bandara YIA ke Jogja
Advertisement
Advertisement