Advertisement

PERTANIAN BANTUL : Sundep Mengancam, Petani Waswas, PPL Angkat Tangan

Arief Junianto
Senin, 25 Mei 2015 - 15:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
PERTANIAN BANTUL : Sundep Mengancam, Petani Waswas, PPL Angkat Tangan

Advertisement

Pertanian Bantul kembali waswas menghadapi sundep.

Harianjogja.com, BANTUL—Menghadapi musim tanam kedua, petani di Bantul merasa waswas terhadap ancaman hama penggerek batang padi atau sundep. Bahkan petani maupun Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) seolah tak berdaya menghadapi serangan hama yang selalu muncul tiap tahun itu.

Advertisement

Sukiran, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mandiri, Dusun Kwasen, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan mengaku belum menemukan langkah konkret untuk mengatasi serangan sundep. Bahkan PPL di wilayahnya juga angkat tangan.

Hama yang biasa disebut sundep atau beluk itu muncul ketika padi sudah mulai berbunga dan berbuah. Berdasarkan pengalaman, pada panen kedua musim sebelumnya, hasil panen padi anjlok.
“Produksi panen kami ketika itu berkurang hingga 50 persen. Tapi Alhamdulillah pada musim tanam kemarin serangan tak begitu parah,” ujarnya.

Selain serangan sundep, petani juga khawatir bakal terjadi kekeringan di area persawahan Dusun Kwasen yang luasannya sekitar 40 hektare. Meski sudah ada saluran irigasi, musim kemarau tetap berdampak pada ketersediaan air.

"Sawah tadah hujan di wilayah kami luasnya mencapai 40 persen," ujarnya menambahkan.

Tak hanya itu, hama tikus juga menjadi ancaman yang berpotensi mengurangi target panen. Untuk mengantisipasi serangan tikus, petani di Dusun Kwasen sudah menerapkan teknik sesuai arahan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini

News
| Jum'at, 26 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement