Advertisement

MUSEUM DIRGANTARA JOGJA : Pesawat tempur Hawk MK-53 Jadi Favorit Pengunjung

Sunartono
Senin, 11 Januari 2016 - 19:50 WIB
Nina Atmasari
MUSEUM DIRGANTARA JOGJA : Pesawat tempur Hawk MK-53 Jadi Favorit Pengunjung Penerbang terakhir pesawat Hawk MK 53, Letkol Marda Sarjono (tengah) bersama Mayor Penerbang, Dharma T. Gultom (kiri) mengusap badan pesawat sebagai ungkapan perpisahan di Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala, Yogyakarta, Sabtu (22/8/2015). (Desi Suryanto/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Museum Dirgantara Jogja memiliki koleksi baru, Pesawat tempur Hawk MK-53

Harianjogja.com, SLEMAN - Pesawat tempur Hawk MK-53 menjadi salah satu koleksi pesawat militer di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Jogja menjadi favorit pengunjung. Pesawat ini telah mengabdi sekitar 35 tahun dan dibawa langsung oleh almarhum Letkol Pnb Marda Sarjono.

Advertisement

Pesawat Hawk MK-53 TT-5309 merupakan koleksi terbaru museum TNI AU. Pesawat ini diterbangkan dari Lanud Iswahjudi Madiun menuju Adisutjipto oleh Letkol Pnb Marda Sarjono pada Maret 2015 setelah berbulan-bulan tidak pernah diterbangkan.

Marda sendiri telah gugur bersama pesawat tempur T-50i Golden Eagle TT5007 saat perayaan Gebyar Dirgantara di Lanud Adisutjipto 20 Desember 2015. Danskuadron Udara 15 itu sangat berjasa atas pemindahan pesawat yang penuh resiko.

Meski, sesuai dengan check list perawatan item komponen mesin, pesawat ini sebenarnya masih memiliki sisa 200 jam terbang. Di dalam museum inilah TT-5309 menghabiskan jam terbangnya.

Setelah sampai di Lanud Adisutjipto, pesawat ini sempat dibawa ke Skadron Teknik 043 untuk dilakukan pengecekan mesin dan komponen lain yang sekiranya dapat membahayakan.

Pada Agustus 2015 secara resmi dimuseumkan di Dirgantara Mandala. Kini ditempatkan secara outdoor berada di sisi selatan halaman museum dengan kondisi tubuh pesawat masih original.

Kini pesawat tersebut banyak diminati pengunjung. "Karena yang kelihatan pesawat tempur agak modern hanya ini, yang lain ada tapi sudah jadul [jaman dahulu]. Jadi banyak yang penasaran," ucap Ramdan, 32, pengunjung asal Surabaya saat ditemui Harian Jogja, di Museum TNI AU pekan lalu.

Ramdan tak tahu menahu tentang latar belakang pesawat tempur tersebut. Bahkan ia juga tak mengetahui secara pasti jenis pesawat itu. Berbeda dengan Ragil asal Banyumanik, Semarang. Mahasiswa salahsatu PTS di Semarang ini sedikit mengetahui tentang asal muasal pesawat tersebut. "Pernah baca-baca tentang Hawk, tapi kalau melihat secara langsung baru kali ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mengenal SMA Taruna Nusantara, Sekolah Pencetak Para Pejabat Era Pemerintahan Prabowo

News
| Kamis, 22 Mei 2025, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul

Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement