Advertisement
HARGA KEBUTUHAN POKOK : Gula Jawa Melambung, Pengrajin Kecap Terseok

Advertisement
Harga kebutuhan pokok berupa gula jawa mempengaruhi industri kecap.
Harianjogja.com, JOGJA-Harga gula jawa yang melonjak di pasaran membuat pengrajin kecap di Jogja merugi. Mereka rela mengambil keuntungan kecil agar para pelanggan tidak lari ke pengrajin kecap lainnya.
Advertisement
Endah Wening misalnya. Pengusaha Kecap Sang Surya di Dusun Tegalweru, Margodadi, Seyegan, Sleman ini masih menjual kecap botolnya dengan harga lama. Kecap botol ukuran 600 ml dijual dengan harga Rp20.000, 150 ml dijual Rp7.000 dan botol 300 ml dijual Rp12.000.
Meski ia sudah mengetahui bahwa sejak pekan lalu harga gula jawa asli naik sekitar Rp4.000 namun ia memilih tetap mengikuti harga lama agar pelanggan tak lari ke perajin lain.
Untuk prosuksinya, ia memilih gula jawa asal Kalibawang Kulonprogo daripada Purworejo. Gula jawa Kalibawang memiliki rasa manis yang kental sementara gula jawa Purworejo bercampur dengan rasa asin. Selain itu, kata dia, pengrajin gula jawa Purworejo juga menyampurkan tepung gaplek, ampas kelapa, atau bahkan nasi aking ke dalam adonan gula jawa. Oleh sebab itu harganya lebih murah Rp500 hingga Rp1.000 dibandingkan gula jawa Kalibawang.
Ia mengatakan, pada musim hujan penderes nira di Kulonprogo banyak yang berhenti menderes. Akibatnya stok nira yang akan diolah menjadi gula jawa menipis, pasokan gula jawa berkurang dan mengakibatkan harga gula jawa tinggi.
"Gula jawa itu memang suka naik turun apalagi kalau hujan, pasti [harga] naik. Biasanya nanti nggak lama akan turun tapi nggak bisa kembali seperti semula," ungkapnya, Jumat (29/1/2016).
Naiknya harga gula jawa murni membuat para pengrajin kecap lokal seperti Endah semakin terseok. Pasalnya kecap lokal banyak mengandalkan gula jawa murni untuk bahan baku kecap.
"Kalau kecap bermerek ada yang pakai tetes tebu," kata dia. Saat harga gula jawa melambung seperti ini, pihaknya rela mengambil untung kecil agar harga di pasaran tetap sama.
Selain harga gula yang naik turun, munculnya industri besar pembuat kecap bermerek membuat kecap lokal semakin tertinggal. Endah mengatakan, sepuluh tahun lalu ia mampu memproduksi sedikitnya 140 botol kecap dari berbagai ukuran namun kini untuk memproduksi 70 botol saja harus menunggu hingga satu minggu.
Hal yang sama juga diungkapkan perajin kecap bermerek Gentong, Heri. Kecap lokal yang lebih mengutamakan penggunaan bahan baku murni semakin kalah dengan kecap bermerek.
Lain dengan kecap Sang Surya yang mempertahankan harga sama, Kecap Gentong memilih mengikuti kenaikan harga gula jawa. "Ada kenaikan tapi hanya delapan persen dari harga Rp16.000 per botol," kata Heri. Sebelumnya ia membeli gula jawa seharga Rp12.000 namun kini harganya sudah menembus Rp17.000. Agar tidak rugi, ia memilih menaikkan harga.
Menurutnya, kenaikan harga gula jawa jauh lebih berpengaruh terhadap harga kecap dibandingkan bahan baku lainnya seperti kacang kedelai hitam. Kedelai hanya memberi pengaruh warna hitam sementara gula jawa lebih memberikan karakter rasa manis.
Sejak tiga hari lalu gula jawa murni melambung hingga kisaran Rp18.000 per kg dari sebelumnya hanya Rp14.000. Salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Jangkang, Ngemplak, Sleman, Agustina mengatakan kenaikan harga tersebut sangat berimbas pada harga kecap. "Harganya labil. Naik turun. Kecap lokal nembus Rp15.000 dari sebelumnya Rp12.000," kata dia. Namun melihat pengalaman tahun sebelumnya, harga kecap pada musim hujan memang selalu berubah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- UAJY Terima SK Guru Besar dan Pembukaan Prodi Teknologi Informasi Program Doktor
- Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2025 Meningkat
- Pospit Pakem Kini Jadi Rumah Kedua Penggemar Olahraga Sepeda di Jogja
- Bangun Semangat Toleransi, Dialog Mahasiswa Antaragama Digelar Libatkan 7 Kampus
- Wamen PU Diana: Pembangunan Pasar Terban Jogja Selesai September 2025
Advertisement