Advertisement

Bangun Semangat Toleransi, Dialog Mahasiswa Antaragama Digelar Libatkan 7 Kampus

Newswire
Sabtu, 10 Mei 2025 - 15:57 WIB
Sunartono
Bangun Semangat Toleransi, Dialog Mahasiswa Antaragama Digelar Libatkan 7 Kampus Dialog Antaragama dan Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) di Indonesia. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dialog mahasiswa lintas agama digelar dengan melibatkan tujuh kampus di Jogja pada Sabtu (10/5/2025) hingga Minggu (11/5/2025) di UNU Jogja. Workshop dan pelatihan ilmiah ini diikuti mahasiswa deng latar belakang lima agama dengan tujuan membangun semangat toleransi sejak dini dan mencegah terjadinya intoleransi.

Pertemuan ini bertajuk Peningkatan Kapasitas Mahasiswa Lintas Iman untuk Dialog Antaragama dan Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) di Indonesia. Adapun tujuh kampus yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra Kopeng dan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Jawa Dwipa, Klaten.

Advertisement

BACA JUGA: Mendiktisaintek Brian Yuliarto Tegaskan Tak Ada Toleransi Kekerasan di Perguruan Tinggi

Salah satu bahasan yang disorot para mahasiswa di antaranya terkait kasus intoleransi. Berdasarkan hasil penelitian Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta 2021 sebanyak 30,16 persen mahasiswa Indonesia ternyata tidak toleran. Fenomena ini dikhawatirkan dapat menjadi ancaman serius bagi keberagaman Indonesia, pasalnya anak muda yang seharusnya menjadi pembawa perdamaian.

"DIY misalnya, meskipun dikenal sebagai kota pendidikan, banyak mahasiswa dari berbagai agama dan etnis yang belum terlibat dalam dialog antaragama. Data juga menunjukkan bahwa kasus intoleransi DIY dan Jawa Tengah masih tinggi dalam lima tahun terakhir," kata Direktur Center for Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) UNU Jogja Wiwin Rohmawati.

Oleh karena itu, membangun perjumpaan langsung atau dialog antarmahasiswa yang berasal dari berbagai latar belakang agama dan suku menjadi sangat dibutuhkan untuk menekan potensi intoleransi di masa mendatang. Menurutnya program tersebut didukung oleh The International Dialogue Centre KAICIID-King Abdullah bin Abdulaziz International Centre for Interreligious and Intercultural Dialogue, sebuah konsorsium sejumlah negara untuk dialog lintas agama.

"Kegiatan ini diikuti 35 mahasiswa, kami berupaya untuk menyinergikan kerangka GEDSI dalam upaya dialog antaragama. Melalui pendekatan interseksionalitas antara dialog antaragama dan GEDSI, program ini diharapkan mampu membangun masyarakat terutama kaum muda yang setara, adil dan inklusif," kata Wiwin.

Direktur PuSAIK Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Suhadi Cholil menilai dialog antaragama menjadi sarana penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama serta menginisiasi kerja sama untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial. Menurutnya banyak inisiatif dialog antaragama telah dilakukan, namun belum ada yang melibatkan mahasiswa dari 7 kampus sekaligus dengan latar belakang agama yang berbeda.

BACA JUGA: Candi Prambanan Jadi Simbol Toleransi Beragama

"Tetapi di pertemuan ini benar-benar mahasiswa dari berbagai latar belakang, ada Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Selain itu, saat ini belum ada yang berupaya mengembangkan dialog antaragama sekaligus memperkuat perspektif dan praktik GEDSI," ujar Suhadi.

Ia menambahkan dialog antaragama tidak dapat berdiri sendiri, karena memiliki persinggungan dan saling terkait dengan berbagai isu di masyarakat, salah satunya dengan isu GEDSI. Oleh karena itu, penting untuk memulai suatu inisiatif bersama yang menyediakan ruang bagi mahasiswa dari berbagai agama untuk bertemu dan berdialog sekaligus memperkuat perspektif GEDSI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ekspor Batu Bara Indonesia Terendah Selama 3 tahun Terakhir, Ini Penyebabnya

News
| Minggu, 11 Mei 2025, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam

Wisata
| Sabtu, 10 Mei 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement