Advertisement

BANDARA KULONPROGO : Dianggap Sebagai Provokator, 1 Warga Sempat Ditahan

Rima Sekarani
Senin, 22 Februari 2016 - 10:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
BANDARA KULONPROGO : Dianggap Sebagai Provokator, 1 Warga Sempat Ditahan Tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran lahan calon lokasi bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA), tepatnya di Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Senin (22/2/2016). Sebelumnya, beberapa bidang lahan memang belum bisa terjangkau upaya pengukutan secara maksimal akibat adanya aksi penolakan warga.(Rima Sekarani I.N./JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Bandara Kulonprogo, penolakan pendataan masih ditemui.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Demi memberikan rasa aman dan nyaman kepada tim Badan Pertanahan Nasional (BPN)  maupun warga pemilik lahan, Kapolres Kulonprogo, AKBP Nanang Djunaedi mengaku menerjunkan personel lebih dari 400 orang dalam pengukuran lahan calon lokasi bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Advertisement

Sebab dalam kesempatan tersebut sempat terjadi aksi saling dorong antara warga penolak bandara dan aparat keamanan. Aksi ini terjadi tepatnya di Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Senin (22/2/2016).

Dia mengklaim upaya pengamanan berjalan lancar. Walau begitu, seorang warga sempat diamankan petugas karena dianggap menjadi provokator.

“Kami amankan untuk mendapat teguran dan peringatan lalu sudah kami lepaskan karena tidak sampai anarkis,” ujar Nanang, Senin (22/2/2016).

Sementara itu, Kepala Seksi Survei dan Pengukuran BPN Kulonprogo, Obed Tri Pambudi mengatakan, kericuhan yang sempat terjadi tidak menghambat upaya pengukuran lahan. Tim kemudian berhasil mengukur 14 bidang tanah di Sidorejo. Soal lahan milik WTT yang tidak bisa diukur, Obed kembali menegaskan jika tim bakal menggunakan data terakhir yang telah dimiliki BPN.

“Kami sudah berusaha persuasif tapi mereka tetap tidak mau dan katanya sudah siap kalau BPN menggunakan data yang ada,” ungkap Obed.

Obed lalu mengatakan jika pengukuran di wilayah rawan dianggap sudah selesai. Selanjutnya, tim hanya perlu melakukan verifikasi akhir untuk dusun lain di Desa Glagah dan Palihan yang dianggap lebih kondusif dan tidak membutuhkan sistem pengamanan ekstra pada Selasa (23/2/2016).

Laporan final hasil pengukuran dan pendataan lalu bakal digarap selama dua hari hingga Kamis (25/2/2016) agar siap diserahkan kepada BPN DIY pada Jumat (26/2/2016) mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemendagri Sebut Dana Desa Bisa Digunakan untuk Pemberantasan Narkoba

News
| Selasa, 23 April 2024, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement