Advertisement
KAMPUS JOGJA : Gara-gara Psy-Cul-Lar, 4 Mahasiswa UGM Jadi Young Leaders Build

Advertisement
Kampus Jogja UGM kembali menorehkan prestasi.
Harianjogja.com, SLEMAN–Sebanyak empat orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) juara kompetisi internasional tingkat asia Pasifik dalam perlombaan konsep desain hunian pemukiman yang ramah lingkungan yang bertajuk Young Leaders Build.
Advertisement
Kompetisi yang digagas organisasi Habitat for Humanity yang bermarkas di Filipina mendorong keempat mahasiswa yang terdiri dari Irvandias sanjaya (Psikologi), Cindy Shandoval (FIB), Elsana Bekti Nugroho (Teknik Arsitektur), dan Ayu Indah Lestari (Sekolah Vokasi) ini menawarkan konsep desain rumah Psy-Cul-Lar berhadil masuk dalam daftar sembilan pemenang yang diumumkan bersama 8 pemenang lainnya yang berasal dari Nepal dan Bangladesh
Kepada wartawan, Senin (29/2/2016), Dias mengatakan awalnya tidak menyangka konsep pemukiman yang mereka namakan Psy-Cul-Lar ini masuk dalam daftar pemenang yang diumumkan panitia pada awal februari lalu. Pelaksanaan perlombaan dimulai sejak oktober tahun lalu.
“Mereka mendapatkan hibah untuk menjalankan konsep yang mereka tawarkan dalam project yang sudah kita ajukan,” kata Dias.
Para pemenang kata Dias mendapatkan hibah dari panitia sesuai dengan jumlah anggaran yang mereka ajukan sebelumnya. Karena perlombaan berupa gagasan tentang pembangunan pemukiman penduduk di negara berkembang, tim mahasiswa UGM ini menawarkan bentuk pembangunan rumah yang mengintegrasikan sisi psikologi, budaya dan arsitektur.
Dari ilmu psikologi, mereka menawarkan bentuk yang bisa menjadikan para penghuninya menjadi nyaman melalui pendidikan di dalam keluarga. Sementara dari sisi budaya, bangunan rumah mengadopsi kearifan lokal setempat.
“Kita terinspirasi dari rumah yang ada di Bali yang sebagian masih menjadikan beberapa simbol di beberapa sisi bangunan yang memiliki arti filosofi tertentu,” katanya.
Adapu n dari sisi desain arsitektur, terkait dengan pembangunan rumah rumah ramah lingkungan dengan fasilitas sanitasi yang baik.
“Rumah tidak hanya tempat bermukim, namun fondasi awal manusia untuk belajar tentang budaya dan kenyamanan saat berada di dalamnya,” tuturnya
Sesuai dengan proposal yang mereka ajukan, rencananya hadiah kompetisi sekitar dari Rp 2,5 juta digunakan untuk membuat sosialiasi berupa video dan poster serta mengadakan perlombaan berupa kompetisi foto dan esai.
“Rencananya kita akan sosialisasi dengan habitat for humanity di jogja,” kata Cindy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tebing Longsor, Kereta Jakarta-Jogja Dialihkan lewat Bandung, Ini Daftarnya
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Permudah Pelanggan KRL, KAI Commuter Line Luncurkan Aplikasi C-Access
- 100 Pemuda Ikuti Latihan Kepemimpinan di Jogja
- Dispar DIY Genjot Kunjungan Wisatawan di Desember Ini
- Tak Melulu di Malioboro, Dispar DIY Sebut Desa Wisata Kini Jadi Favorit Wisatawan
- Tak Kantongi Izin Kepolisian, Empat Agenda Kampanye di Jogja Batal
Advertisement
Advertisement