Advertisement
GERHANA MATAHARI TOTAL : Cuaca Berkabut, Warga Gunungkidul Nekat Melihat Gerhana dengan Mata Telanjang

Advertisement
Gerhana matahari total disaksikan sebagian warga di Gunungkidul dengan mata telanjang
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Cuaca berkabut yang menyelimuti sebagian wilayah Gunungkidul memudahkan masyarakat untuk menyakiskan fenomena gerhana matahari yang terjadi pada Rabu (9/3/2016). Akibatnya sejumlah warga pun berani melihat peristiwa itu tanpa menggunakan kacamata pelindung.
Advertisement
Salah seorang warga di Kecamatan Semin, Wawan mengakui peristiwa gerhana matahari yang terjadi kemarin merupakan pengalaman pertama melihat fenomena tersebut. Ia pun sempat was-was saat karena ada kepercayaan bahwa dengan melihat tanpa pelindung bisa merusak mata.
Namun kekhawatiran itu agak berkurang karena cuaca yang terjadi kemarin berkabut sehingga teriknya tidak terasa menyengat dan menyilaukan. Sebab pancaran sinar yang turun telah tersaring oleh kabut.
“Tidak silau sehingga saya beranikan melihat secara langsung dan mata saya juga tidak sakit,” kata Wawan.
Meski hanya terlihat goresan putih berbentuk sabit, dia sudah sangat senang. Pasalnya fenomena ini tidak datang setiap waktu karena butuh puluhan tahun untuk bisa melihat kembali. “Tadi sempat motret pake HP untuk kenang-kenangan,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Widodo, warga Desa Jatiayu, Karangmojo. Menurut dia, cuaca berkabut menyelimut pagi kemarin turut memudahkan untuk melihat fenomena tersebut. “Saya bisa melihat dengan mata telanjang, karena sinarnya tidak terik karena sudah terhalang kabut,” kata Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Perahu Nelayan di Kulonprogo Terbalik, 2 Nelayan Selamat
- Fenomena Kemarau Basah, Petani Semin Bisa Panen Padi Setahun 3 Kali
- Baru Ada Satu, BPBD Bantul Berencana Tambah 11 EWS Banjir
- Pemohon SKCK Membeludak, Pemberkasan PPPK Paruh Waktu Diperpanjang
- EWS Tsunami di Karangwuni Berbunyi, Warga Kaitkan Kepercayaan Gaib
Advertisement
Advertisement