Advertisement
ORMAS JOGJA-DEC : Bukan Gafatar Jilid II, Bukan ISIS, Melainkan ...

Advertisement
Ormas Jogja-DEC memberikan pernyataan resmi.
Harianjogja.com, JOGJA-Jogjakarta Development Committe atau JOGJA-DEC, yang disebut-sebut mirip organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) akhirnya memberikan pernyataan kepada media di Ndalem Pujokusuman, Jumat (11/3/2016).
Advertisement
Ndalem Pujokusuman yang ditempati keluarga KRT Pujoningrat atau Raden Mas Ibnoe Moertarto Poedjokoemo, salat satu aset Kraton itu juga menjadi pusat kegiatan JOGJA-DEC. KRT Pujoningrat sendiri adalah Dewan Wali Amanat Panitia Pembangunan Dunia wilayah Archipelago dalam ormas tersebut.
"DEC bukan teroris, buka Gafatar jilid II, bukan ISIS, kami adalah lembaga kemanusiaan untuk memanusiakan manusia," kataTotok Santoso Hadiningrat yang mengaku sebagai Dewan Wali Amanat Panitia Pembangunan Dunia Untuk Wilayah Nusantara.
Totok mengaku ormas JOGJA-DEC dibawah naungan Word Development Committe (WDC) merupakan organisasi kemanusiaan yang tidak memandang etnis dan agama, tidak berafiliasi dengan partai politik.
Kehadirannya di Indonesia diakui Totok ingin mengubah kondisi bangsa indonesia dan juga dunia yang dianggapnya sudah kritis dan berbahaya jika tidak segera ditangani serius.
"Kami ingin menawarkan solusi bagi Indonesia, bekerjasama membangun negeri demi mencapai kesejahteraan," kata dia.
Totok mengklaim anggota JOGJA-DEC di DIY sudah mencapai angka 10.000an. Ormas yang diklaimnya sudah terdaftar di pemerintah itu menargetkan 500.000 anggota di empat kabupaten dan kota se-DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

6 ABK KM Osela yang Tenggelam di Pulau Gelasa Bangka Belitung Belum Ditemukan
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- BPBD Temanggung Bakal Bangun 5 Sumur Dalam di Wilayah Kekeringan, Ini Lokasinya
- Bantul Dinilai Belum Aman dari Tindak Kejahatan Jalanan
- Tabrak Truk, Perempuan Pengendera Motor Meninggal Dunia di Patuk
- Kekeringan di Bantul Meluas, BPBD Salurkan 48 Tangki Air Bersih
- Epidemiolog UGM: Sampah Tak Tertangani Picu Lonjakan Leptospirosis
Advertisement
Advertisement