Advertisement
PENATAAN MALIOBORO : PKL Minta Ada Dialog Terbuka
Advertisement
Penataan Malioboro dilakukan bertahap.
Harianjogja.com, JOGJA-Penataan Malioboro direspon pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro. Mereka minta kepastian dari Pemerintah Kota Jogja agar tetap dapat berjualan selama proses penataan kawasan tersebut berlangsung.
Advertisement
Permintaan tersebut merupakan salah satu dari sejumlah poin tuntutan pelaku usaha kawasan Malioboro yang disampaikan kepada walikota Jogja melalui surat, Kamis (14/3/2016).
Ketua Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro, Sujarwo Putra mengatakan surat yang dikirimkan kepada walikota merupakan hasil pertemuan para pelaku usaha Malioboro yang dilakukan pada 13 April. Surat itu berisi tuntutan yang harus dilakukan Pemerintah Kota Jogja dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Ia meminta Pemerintah Kota meminimalisir dampak ekonomi dalam proses penataan tersebut dan memberi kepastian kearah mana penataan Malioboro supaya pelaku usaha bisa mempersiapkan diri. Pemerintah Kota Jogja juga harus membuka ruang dialog yang terbuka, konstruktif, terbuka, jujur, dan mengakomodir masukan dari para pelaku usaha.
Sementara itu, Walikota Jogja Haryadi Suyuti belum bisa berkomentar karena belum menerima surat yang berisi tuntutan dari pelaku usaha di Malioboro tersebut.
“Jadi saya belum bisa menanggapi apa maksudnya dari surat itu,” kata Haryadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Trafik Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik 27 Persen Jelang Nataru
Advertisement
9 Desa Wisata Pilihan untuk Liburan Akhir Tahun di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- Jalan Kaki atau Pakai Mobil, Malioboro Padat Merayap Wisatawan
- Buruh Jogja Nilai Formula UMP-UMK 2026 Tidak Berkeadilan
- UAD Salurkan Bantuan untuk Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatera
- Pameran Salam dan Bahagia Satukan Seniman Lintas Generasi di Jogja
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Selasa 23 Desember 2025
Advertisement
Advertisement



