Advertisement
SIMPATISAN PPP DILEMPAR BOM : Kasus Diusut, Kemanan Dijaga, Provokasi Ditekan

Advertisement
Simpatisan PPP dilempar bom terus diusut.
Harianjogja.com, SLEMAN -Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol menyatakan selain mengusut kasus tewasnya Didin Suparyanto, simpatisan PPP, tindakan polisi yang paling utama adalah menjaga keamanan dan ketertiban jika terjadi dampak atas kasus tersebut.
Advertisement
Karena kasus itu saat ini masih dalam penyelidikan dan tidak bisa disimpulkan secara cepat. Jika berburu penegakan hukum tapi menimbulkan konflik yang lebih besar, tentu hal tersebut bukan menjadi keinginan masyarakat.
"Ingat, masyarakat senang kalau tertib dulu, tentram dulu, apabila nanti ada alat bukti yang cukup yang mengarah ke tersangka kita tegakkan sesuai hukum yang berlaku. Mohon bersabar," tegasnya, Jumat (22/4/2016)
Saat ini Polda DIY masih menunggu hasil Labfor Mabes Polri, dari labfor selanjutnya akan dikonfirmasi melalui penyelidikan lapangan. Itu dilakukan untuk melihat apakah ada keterkaitan antara alat bukti, keterangan saksi dan olah TKP. Ketiga entitas itu harus disinkronkan baru pihaknya berani memutuskan seseorang menjadi tersangka.
"Tindakan hukum adalah upaya terakhir, tertibkan masyarakat, amankan masyarakat supaya tidak timbul gejolak, itu lebih penting. Jangan sampai ada saling curiga lalu terprovokasi nanti menyerang sasaran yang salah. Wajib menjaga kondusif di masyarakat itu lebih utama dari pada kita menangkap orang yang salah," kata dia.
Hudit menyayangkan beredarnya isu melalui media sosial yang berani menentukan siapa pelaku. Ditanya tentang isu broadcast ada pihak tertentu yang akan mencari sendiri pelaku, Hudit mengatakan sebaiknya jangan terlalu percaya dengan broadcast. Selain itu sebaiknya jangan ada yang menyebar broadcast yang bernada provokatif.
"Jangan begitu, praduga tidak bersalah harus kita terapkan. Kasihan apabila terjadi pada saudara kita sendiri bagaimana rasanya. Untuk itu percayakan ke kepolisian insyaallah akan tertangkap," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BPOM Temukan 181 Kosmetik Berbahaya, Pengguna Bisa Alami Iritasi hingga Kesehatan Janin pada Ibu Hamil
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement