Advertisement
KEBAKARAN PASAR BENDUNGAN : Pedagang Ingin Dipindah Setelah Lebaran

Advertisement
Kebakaran Pasar Bendungan membuat pedagang terpaksa berjualan di okasi darurat
Harianjogja.com, KULONPROGO- Pedagang Pasar Bandungan menyatakan bersedia dipindah ke pasar darurat seusai Idul Fitri. Masa Idul Fitri dianggap sebagai momen untuk memperbaiki kondisi perekonomian mereka pasca kebakaran.
Advertisement
Suprat, salah satu pemilik toko kelontong Pasar Bendungan mengatakan bahwa ia hanya bersedia dipindah setelah masa Idul Fitri selesai.
Menurutnya, geliat perekonomian akan meningkat selama Ramadhan dan jelang Idul Fitri sehingga paling tidak bisa mengembalikan modalnya yang habis dalam musibah kebakaran beberapa waktu. “Saya mau dipindah asal setelah Lebaran,” ujarnya ada Minggu (22/5/2016).
Pasalnya, lokasi pasar darurat yang di bangunan Pemkab Kulonprogo menurutnya tidak menjanjikan. Pasar darurat yang masih dalam tahap pembanguan tersebut terletak jauh dari jalan raya dan memiliki akses masuk yang terbatas.
Terlebih lagi, Suprat telah mengeluarkan biaya lebih untuk memperbaiki serta mengisi dagangan di tokonya lagi. Toko miliknya yang berada di bagian timur Pasar Bendungan tidak terbakar seluruhnya sehingga memungkinkan untuk digunakan lagi dengan sedikit perbaikan. Ia mengakui jika sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp4juta untuk renovasi dinding, cat, serta atap tokonya.
Ia menyayangkan sikap pemerintah yang menurutnya tidak konsisten. Suprat mengatakan bahwa sebelumnya pedagang yang tokonya masih memadai diperbolehkan untuk tetap menepati lokasinya tanpa harus dipindagh ke pasar darurat. Kini, tersiar kabar bahwa semua pedagang akan diminta pindah ke lokasi pasar darurat.
Meski demikian, Suprat juga mensyaratkan jika semua pedagang harus ikut dipindah ke pasar darurat tersebut. Dikhawatirkan, jika semua pedagang tidak dipindah maka konsumen akan memilih berbelanja di area yang berdekatan dengan jalan. Sedangkan para pedagang yang berada di pasar darurat tersebut akan sepi dari pembeli.
Ia sendiri akan bersedia untuk ikut pindah asalkan setelah Idul Fitri. Menurutnya, keuntungan nerdagang setelah Idul Fitri paling tidak bisa menutup biaya yang dikeluarkannya untuk renovasi sederhana yang dilakukan di tokonya.
Zainal, salah satu pedagang makanan ringan di Pasar Bendungan berharap pemindahan tersebut akan dilakukan setelah Idul Fitri. Alasan yang dipaparkannya pun serupa dengan yang diutarakan Suprat. Hanya saja, ia mempertanyakan kebijakan Pemkab Kulonprogo yang sebelumnya mengatakan bahwa pedagang yang tokonya tidak ludes tetap boleh berdagang di tempatnya semula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement