MASALAH LINGKUNGAN : Air Sumur Tercemar Air Laut, Jika Terkonsumsi Ini Risikonya
Advertisement
Masalah lingkungan mengenai air sumur yang tercemar air laut tengah menjadi perhatian.
Harianjogja.com,BANTUL -- Dinas Kesehatan Bantul angkat tangan terkait intrusi air laut yang mencemari belasan sumur milik warga Pantai Samas, Srigading, Sanden. Warga setempat dilanda krisis air bersih.
Advertisement
Mengatasi persoalan ini, Kepala Seksi (Kasi) Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Matra Dinas Kesehatan Bantul Yanatun Yunadiana menyatakan pengecekan dilakukan untuk melihat kondisi sanitasi di Pantai Samas. Menurut Yanatun, keberadaan sumur-sumur warga di pesisir pantai tersebut sangat rawan mengalami intrusi air laut karena lokasinya berdekatan dengan pantai. Gelombang tinggi semakin memperbesar risiko intrusi air laut ke sumur warga.
“Saat ini warga semakin merasakan pencemaran karena jumlah air bersih di dalam tanah juga berkurang,” lanjutnya, Selasa (12/7/2016).
Ia mengimbau warga bertahan mencari air bersih ke sumur-sumur tetangga yang tidak tercemar. Sembari menunggu hujan turun. Yanantun juga mengingatkan agar warga tidak mengonsumsi air asin tersebut. Air laut berdampak buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi.
“Air laut itu kan banyak mengandung garam, kalau diminum bisa kekurangan cairan. Justru tambah haus. Kalau digunakan untuk mencuci juga tidak bersih,” imbuhnya lagi.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Anton Viktori merekomendasikan warga Pantai Samas untuk melaporkan krisis air bersih itu ke BPBD. Laporan tersebut kata dia dapat menjadi masukan dan pertimbangan BPBD apakah perlu mengirim air bersih ke Pantai Samas atau tidak.
“Saat ini laporan intrusi air laut belum ada. Sebaiknya dilaporkan saja dulu. Tapi belum bisa dipastikan apakah akan ada pengiriman air atau tidak,” kata Anton Viktori. Selama ini kata dia, pengiriman air bersih biasanya dilakukan di lokasi kekeringan akibat kemarau panjang bukan karena kasus pencemaran air laut.
Warga Pantai Samas Joko Susilo sebelumnya mengatakan, intrusi air laut tersebut sudah terjadi sejak dua pekan terakhir dan sangat terasa pekat dalam sepekan terakhir. “Jangankan manusia, hewan saja enggak mau minum air ini karena asin. Terpaksa untuk minum beli air galon,” tutur Joko Susilo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
Advertisement
Advertisement