Advertisement

Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 15 Juli 2025 - 22:37 WIB
Sunartono
Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa (depan), sedang melakukan panen padi menggunakan combine harvester di Padukuhan Ngalian, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Selasa (15/7/2025). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kelompok Tani (Poktan) Mekar melakukan panen padi organik varietas Sembada Merah yang menjadi padi organik unggulan Sleman di Padukuhan Ngalian, Kalurahan Widodomartani, Ngemplak, Sleman pada Selasa (15/7/2025). Ada 6,3 hektar lahan yang dipanen dengan rata-rata produktivitas 7 ton gabah kering panen (GKP) per hektar (ha).

Ketua Poktan Mekar, Sugiono, mengatakan padi organik tersebut telah memiliki sertifikat organik Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSos) sejak 2022.

Advertisement

Padi organik varietas Sembada Merah merupakan padi unggulan lokal Kabupaten Sleman, bersama dengan varietas Sembada hitam. Hal ini ditegaskan dengan SK Kementerian Pertanian No. 125 dan No. 126 tahun 2019.

BACA JUGA: Belum Ditemukan Beras Oplosan, Pemda DIY dan Kepolisian Tingkatkan Pengawasan

Padi dengan beras berwarna itu memiliki rasa pulen dengan kandungan protein dan antioksidan yang lebih tinggi sehingga bermanfaat untuk kesehatan.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mendorong penanaman tanaman padi bernilai tinggi, seperti padi varietas khusus dan padi hasil budidaya organik menginngat kondisi luas sawah di sejumlah daerah yang terus menurun.

“Ditambah kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan gaya hidup sehat seperti sekarang ini, maka permintaan padi organik ini juga akan meningkat,” kata Danang.

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Ladiyani Retno Widowati, mencatat hasil panen di Padukuhan Ngalian tersebut melebihi rata-rata nasional yang hanya 5,2 ton per hektare.

"Kami mengapresiasi sinergi yang telah berjalan baik antara pemerintah, kelompok tani, KWT, dan stakeholder lainnya, sehingga menghasilkan hasil panen yang memuaskan," kata Ladiyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Klarifikasi GoTo Terkait Mantan Petingginya Terseret Dugaan Korupsi Chromebook

News
| Selasa, 15 Juli 2025, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat

Wisata
| Selasa, 15 Juli 2025, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement