Advertisement
TAMBANG BATU ANDESIT : Perusahaan Tambang Diminta Serap Tenaga Kerja Lokal

Advertisement
Tambang batu andesit di Kulonprogo seringkali menimbulkan konflik sosial dengan warga setempat
Harianjogja.com, KULONPROGO-Perusahaan penambang batu andesit yang banyak beroperasi di daerah Kulonprogo diminta mampu melakukan penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat setempat secara maksimal.
Advertisement
(baca juga : http://harianjogja.com/?p=743301" target="_blank">TAMBANG BATU ANDESIT : Dilema Penambangan, Antara Peningkatan Ekonomi dan Konflik Sosial)
Hal ini menjadi satu opsi agar keuntungan aktivitas penambangan ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Kulonprogo.
“Daerah harus mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dari kegiatan penambangan," ujar Ajruddin Akbar, anggota Komisi II DPRD Kulonprogo, Senin (8/8/2016).
Pasalnya, selama ini aktivitas pertambangan terbukti memberikan dampak infrastruktur khususnya kepada akses jalan. Hal inilah pulalah yang kemudian menghasilkan berbagai gejolak dari masyarakat sebagaimana terjadi di Sidomulyo dan Blubuk.
Penyerapan tenaga kerja dari masyarakat setempat juga bisa menjadi salah satu keuntungan untuk warga. Pasalnya, wargalah yang mengalami kerugian akibat sejumlah aktivitas penambangan yang dilakukan.
Selama ini, masyarakat dua lokasi penambangan hanya mendapatkan keuntungan berupa kontribusi CSR untuk setiap ritase yang diangkut. Sementara warga yang berdiam di kawasan yang dilintasi kendaraan pengangkut juga mengalami masalah jalan rusak tanpa keuntungan apapun.
Ajrudin mengaskan bahwa Pemkab serta masyarakat Kulonprogo tak boleh hanya sekedar mendapatkan masalah dari aktivitas penambangan saja. Masyarakat harus bisa mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin atas aktivitas yang ada.
Apalagi sebelumnya disebutkan bahwa batu andesit akan semakin diminati jelang keberadaan bandara Temon dan Pelabuhan Tanjung Adikarto.
Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Dewata Bumi Nusantara yang beroperasi di Desa Sidomulyo, Pengasih, Kresna Perwira Yudha menyatakan pihak perusahaan telah memberikan kontribusi bagi warga sekitar melalui CSR. Bentuknya berupa dana sebesar Rp2.500 per rit untuk setiap dusun terdampak dan Rp5.000 per rit kepada pemerintah desa.
Selain itu, konstribusi CSR juga diberikan PT Harmak Indonesia kepada masyarakat 3 dusun yakni Dusun Pereng, Gegunung,dan Blubuk, Sendangsari.
Kontribusi yang diberikan sebesar Rp7.000 per ritase. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam kesepakatan yang menutup polemik jalan rusak yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jadwal Pemberangkatan Jenazah Prajurit TNI Korban Ledakan Amunisi: Kolonel Antonius Hermawan Berangkat ke Jogja Pukul 12.45 WIB
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Perusahaan Tahan Ijazah Karyawan Terjadi di Bantul, Dinas Upayakan Mediasi
- 5 Warga Sleman Gagal Berangkat Haji di 2025, Ini Penyebabnya
- Pungutan Liar oleh Petugas Rutan Kelas II A Jogja, Kepala Kanwil Ditjenpas DIY: Pelaku Ditindak Tegas
- Libur Panjang, Okupansi Hotel di Bantul Mencapai hingga 100 Persen
- Baciro Kini Jadi Kelurahan Hijau di Jogja karena Berhasil Mengelola Sampah dengan Baik
Advertisement