Advertisement
RAZIA KARAOKE : 10 Pemandu Karaoke di Pantai Glagah Terjaring Razia karena Tak Punya Izin Tinggal

Advertisement
Razia karaoke digelar di kawasan Pantai Glagah
Harianjogja.com, KULONPROGO-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kulonprogo menggelar operasi nonyustisi di kawasan obyek wisata Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Kamis (11/8/2016). Hasilnya, petugas menjaring 10 orang pemandu karaoke yang tidak punya izin tinggal.
Advertisement
Kepala Seksi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kulonprogo, Sartono mengatakan, operasi tersebut diadakan bekerja sama dengan Satpol PP DIY dan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kulonprogo.
“Mereka [pemandu karaoke] terjaring di dua lokasi indekos yang ada di kawasan Pantai Glagah,” ujar Sartono, Jumat (12/8/2016).
Sartono mengatakan, 10 orang tersebut mengaku selama ini bekerja di tempat-tempat hiburan karaoke yang ada di sekitar Pantai Glagah. Ada pula yang mengatakan bekerja sebagai pemandu karaoke di wilayah Mlangsen, Palihan, Temon.
Kebanyakan memang berasal dari luar Kulonprogo, seperti Sleman serta Magelang, Purworejo, Wonosobo, dan Kebumen, Jawa Tengah. Namun, semuanya diketahui tidak memiliki izin tinggal dari pemerintah desa setempat.
Sartono lalu mengungkapkan, petugas kemudian membawa 10 pemandu karaoke bersangkutan ke Kantor Satpol PP Kulonprogo untuk upaya pendataan dan mendapatkan pembinaan.
“Jika nanti terjaring lagi dalam operasi yang sama, kami bisa memberikan tindakan yang lebih tegas,” kata Sartono.
Kepala Satpol PP Kulonprogo, Duana Heru Supriyanto memaparkan operasi siangi itu merupakan upaya penegakan Peraturan Daerah No.4/2013 tentang Ketertiban Umum. Operasi serupa akan terus digelar secara berkala untuk menjaga kondisi ketertiban umum di Kulonprogo.
Duana menambahkan, pada hari yang sama petugas juga melakukan sosialisasi keliling terkait Peraturan Daerah DIY No.13/2010 tentang Pencegahan dan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Mereka menyasar ke 10 indekos di sekitar wilayah Wates. Setiap penghuni indekos diminta menandatangani surat pernyataan bermaterai.
Surat tersebut berisi janji bahwa mereka tidak akan menjadi pengguna, pengedar, atau melakukan tindakan lain penyalahgunaan narkoba di indekos. “Pemilik indekos juga harus mencatumkan tata tertib yang mencakup soal P4GN,” ucap Duana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ethiopia Resmikan Benduna Terbesar di Afrika Senilai Rp82 Triliun
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Maulid Nabi, Dispar Gunungkidul Tambah PAD Setengah Miliar
- KPU Kulonprogo Dapat Usulan Penambahan Dapil untuk 2029 Jadi 6
- Pemkab Bantul Siapkan Infrastruktur Pendukung di Kawasan Selatan
- Jadwal Lengkap Bus DAMRI Bandara YIA, dari Jogja hingga Kebumen
- Polresta Jogja Gelar Operasi Khusus Cegah Konflik Sosial
Advertisement
Advertisement