Advertisement
Sampah di Depo Menumpuk, Kota Jogja Minta Tambah Kuota ke TPST Piyungan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Sampah di depo sampah Kota Jogja kembali menumpuk. Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja akan meminta tambahan kapasitas sampah yang dapat dibuang ke TPST Piyungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Rajwan Taufiq mengakui sampah yang ada di depo-depo sampah Kota Jogja mengalami penumpukan dalam beberapa hari belakangan. Dia menyebut ada sekitar 2.000 ton sampah yang masih menumpuk di depo-depo sampah Kota Jogja.
Advertisement
Penumpukan sampah tersebut disebabkan karena kapasitas tempat pengolahan sampah yang dimiliki Pemkot Jogja belum mampu mengolah seluruh sampah yang diproduksi warga. Di sisi lain sampah yang dibuang ke TPST Piyungan masih terbatas.
BACA JUGA: Hasil Korea Selatan vs Indonesia U-23 Babak 1: Skor 1-0
“Karena itu untuk jangka pendek kita koordinasi dengan DLHK DIY. Harapannya nanti bisa ada koordinasi [tambahan kuota] untuk mengurangi sampah yang ada di depo,” katanya, Selasa (9/9/2025).
Saat ini sampah yang mampu diolah oleh tempat pengolahan sampah milik Pemkot Jogja hanya sekitar 190 ton per hari. Adapun volume produksi sampah harian warga mencapai 260 ton per hari. Jumlah tersebut meningkat hingga 300 ton per hari selama musim liburan. Dengan begitu, meka masih ada sisa sekitar 70 ton per hari yang belum dapat diolah Pemkot Jogja.
Pemkot Jogja mendapatkan kuota sampah yang dapat dibuang ke TPST Piyungan sekitar 600 ton per bulan. Dia berharap kuota sampah tersebut dapat ditingkatkan untuk menampung sampah di depo sampah Kota Jogja yang telah menimbun beberapa hari belakangan.
Pihaknya juga akan memberikan tambahan fasilitas alat pengolahan sampah untuk setiap Rukun Warga (RW). Saat ini telah menyiapkan sekitar 600 gerobak untuk dibagikan kepada seluruh RW di Kota Jogja. Selain itu menyiapkan beberapa ember yang akan digunakan sebagai wadah untuk mengolah sampah organik menjadi lindi.
Volume sampah harian Kota Jogja saat ini 260 ton, sekitar 60% diantaranya merupakan sampah organik. Karena itu, dia optimis pengelolaan sampah organik yang dilakukan masyarakat mampu mengurangi volume sampah harian di Kota Jogja. Melalui berbagai kegiatan pengolahan sampah tersebut, pihaknya berharap pengolahan sampah yang dilakukan warga dapat berjalan optimal.
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo mengaku Pemkot telah menyebarkan bantuan gerobak dan ember sampah ke setiap RW maksimal 7 Oktober 2025. Dari situ, pihaknya berharap sampah organik yang ada di rumah tangga dapat berkurang sekitar 100 ton per hari.
BACA JUGA: BMKG Deteksi Siklon Tropis 93S di Samudra Hindia
“Harapannya ini bisa menurunkan [volume] sampah [harian] dari depo,” ujarnya.
Pemkot juga berencana untuk menambah sift bagi pekerja yang ada di tempat pengolahan sampah Kota Jogja. "Kami berharap ada peningkatan kapasitas sampah yang diolah di tempat pengolahan sampah milik Pemkot Jogja," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Saat Puncak Musim Hujan
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini Mayoritas Hujan Ringan
- Jadwal Perpanjangan SIM di Gunungkidul pada 12 September 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini 12 September 2025, dari Stasiun Tugu hingga Maguwo
- Jadwal Shuttle Bus dari Malioboro ke Pantai Parangtritis Bantul
- Perhatian! Ada Pemadaman Listrik di Jogja, Sleman, dan Gunungkidul Hari Ini
Advertisement
Advertisement