Advertisement
KEBAKARAN BANTUL : Pabrik Terbakar, 2 Ton Bahan Baku Briket Ludes
Advertisement
Kebakaran Bantul terjadi di sebuah pabrik briket
Harianjogja.com, BANTUL—Sebuah pabrik pembuatan briket shisha PT. Amigo Java mengalami kebakaran pada Minggu (4/12/2016) dini hari. Meski tidak ada korban jiwa, kebakaran mengakibatkan bahan baku briket seberat dua ton ludes terbakar.
Advertisement
Menurut Kapolsek Plreret AKP Tony Priyanto, kebakaran pabrik milik Muhammad Ilhas yang berlokasi di dusun Keputren, Desa Pleret, Kecamtan Pleret, Bantul terjadi tepatnya pada pukul 02.15 WIB. Kebakaran yang diduga akibat terlalu tingginya suhu oven itu diketahui oleh karyawan pabrik yaitu Suhadi dan Mizan.
Pada saat kejadian keduanya sedang bertugas jaga malam di perusahaan tersebut. Awalnya mereka melihat tempat pengovenan briket shisha bagian atapnya berwarna merah terang. Merasa curiga, mereka mendekati tempat oven dan membuka pintu pengovenan. Benar saja, bangunan pengovenan itu telah terbakar.
Keduanya kemudian langsung mengubungi pemadam kebakaran dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul. Baru sekitar pukul 03.00 WIB dapat dipadamkan.
Tony menyebut penyebab kebakaran diduga karena suhu pengovenan yang terlalu tinggi. Diketahui akibatnya dari kebakaran itu bahan baku pembuatan briket seberat dua ton terbakar, sehingga menimbulkan kerugian sekitar Rp25 juta. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu,” ujarnya, Minggu (4/12/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bareskrim Gandeng Polisi Thailand Buru dan Bawa Pulang Buron Narkoba Fredy Pratama
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pedagang Pasar Terban Pindah Ke Selter Sementara
- Kendaraan Keluar Lebih Banyak Dari yang Masuk di Mudik Lebaran, Ini Analisis Dishub DIY
- Kemenag Kota Jogja Kukuhkan 4 Agen Moderasi Beragama
- Hingga saat Ini Pemkot Jogja Masih Berusaha Selesaikan Pembangunan TPS 3R
- Arus Balik Lebaran, KAI Daop 6 Jogja Menambah KA Relasi Solobalapan - Pasarsenen
Advertisement
Advertisement