Advertisement
WISATA JOGJA : Macet, Jalur Alternatif Diperlukan

Advertisement
Wisata Jogja masih menjadi magnet bagi turis.
Harianjogja.com, JOGJA -- Tingginya tingkat kunjungan wisata di Jogja saat libur panjang akhir pekan memberikan pekerjaan rumah bagi pemerintah. Misalnya pengadaan jalur alternatif untuk mengurai kemacetan.
Advertisement
Jasa perjalanan wisata juga kecipratan rejeki dari long week end kemarin. Udhi Sudiyono selaku Ketua Asosiasi Jasa Perjalanan Wisata (Asita) DIY mengatakan, sebagian besar travel mobil penuh. Bahkan, untuk bus harus mencari alternatif sampai luar kota.
“Artinya bahwa Jogja masih menjadi magnet pariwisata,” katanya, Senin (12/12/2016)
Namun di balik prestasi itu, ia menyoroti kendala yang di lapangan yaitu kemacetan di beberapa titik menuju objek wisata. Menurutnya hal ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah agar segera memikirkan terobosan dalam mengurai kemacetan di Jogja.
“Contoh dengan menyiapkan jalur alternatif ke objek wisata dengan petunjuk arah yang jelas, sehingga wisatawan tidak kesulitan untuk menemukan objek tersebut,” ujarnya.
Hal lain yang menurutnya juga penting adalah perlunya sosialisasi kepada pengelola obyek tentang carrying capacity. Jangan sampai sebuah objek mengalami kelebihan pengunjung sehingga membuat pengunjung tidak nyaman. Di samping itu perlu adanya kerja sama antara satu obyek dengan objek yang lain agar bisa terjadi penyebaran wisatawan.
Oleh-oleh Khas Jogja
Momentum long weekend yang terjadi selama tiga hari kemarin juga menjadi berkah bagi toko oleh-oleh khas Jogja. Beberapa toko bahkan sampai mengalami kehabisan stok, seperti yang terjadi di pusat oleh-oleh Kembang Jaya Jl. Laksda Adisutjipto. Salah satu karyawan yang enggan disebut namanya mengatakan, saat hari-hari biasa, tokonya bisa menjual sampai 200 kardus bakpia tetapi saat long week end seperti kemarin, permintaan meningkat.
“Kita sampai kehabisan stok. Tiap kali [bakpia] datang [dari pabrik], langsung habis, datang langsung habis,” katanya.
Namun kondisi tersebut tidak dialami penjual bakpia di Sorosutan. Sumadi selaku pemilik toko oleh-oleh SMD mengatakan, libur yang panjang tetap tidak mempengaruhi penjualannya.
“Tetap sepi. Hari ini tidak ada 10 orang yang beli,” katanya.
Ia tidak tahu penyebabnya apakah karena lokasi toko yang tidak strategis atau minat masyarakat pada bakpia yang sudah mulai menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement