Advertisement

2 Objek Wisata Sleman Jadi Hit, Kaliadem Dongkrak Kesejahteraan Warga (2/2)

I Ketut Sawitra Mustika
Senin, 15 Mei 2017 - 09:55 WIB
Mediani Dyah Natalia
2 Objek Wisata Sleman Jadi Hit, Kaliadem Dongkrak Kesejahteraan Warga (2/2) HARIANJOGJA/GIGIH M. HANAFILava jeep tour bergantian menggunakan jalan dengan truk pengangkut material saat melintasi kawasan Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kec. Cangkringan, Sleman, Rabu (5 - 11). Empat tahun lalu 5 NOvember 2010 Gunung Merapi mengalami puncak letusan besar yang menelan ratusan korban jiwa. Sekitar 150 juta meter kubik material di keluarkan Merapi pada saat itu.

Advertisement

Wisata Sleman, dua lokasi, Tebing Breksi dan Kaliadem sedang naik daun.

Harianjogja.com, SLEMAN -- Taman Tebing Breksi dan Kaliadem merupakan salah dua contoh objek wisata alam yang beberapa tahun belakangan ini hit di Kabupaten Sleman. Kedua tempat tersebut berkembang karena kejelian warga sekitar dalam melihat peluang, uluran tangan pemerintah, dan peran media sosial.

Advertisement

Baca Juga : http://m.harianjogja.com/?p=816689">WISATA SLEMAN : 2 Objek Wisata Sleman Jadi Hit, Tebing Breksi Populer Berkat Medsos (1/2)

Jika Taman Tebing Breksi dikembangkan dengan campur tangan pemerintah. Beda halnya dengan Kaliadem Lava Tour. Robert, salah satu penyedia jasa tour disana mengatakan Kaliadem dulunya adalah tempat kemah yang hijau dan nyaman.

Tapi, saat Gunung Merapi meletus pada tahun 2010, tempat tersebut berubah menjadi tanah tandus akibat dikubur berbagai macam letusan. Karena kondisi tersebutlah warga sekitar berinisiatif untuk membuka jasa tour menggunakan mobil jeff.

“Jalurnya kan sudah enggak bisa dilalui pakai mobil biasa, akhirnya muncul ide itu. Awalnya orang yang menyediakan jasa tour cuman satu dua orang saja. Karena terus berkembang, sampai sekarang ada sekitar 600 mobil yang tergabung dalam 26 komunitas,” jelasnya saat dihubungi Sabtu, (14/5/2017).

Menurut Robert, keberadaan Kaliadem Lava Tour sangat membantu warga dalam hal keuangan. Ia mengatakan banyak orang-orang desa yang dulunya hanya petani biasa dan peternak sapi kini beralih menjadi penyedia jasa tour karena pendapatan yang lumayan.

“Kalau tarif panjang itu harganya Rp550.000, medium Rp450.000, dan pendek Rp350.000.”

Ia mengatakan kunjungan ke Kaliadem terus meningkat dari tahun ke tahun. Apa yang dikatakan Robert mungkin ada benarnya. Data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menunjukkan selama periode Januari hingga April 2017, tercatat sebanyak 2.121.884 wisatawan mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Sleman.

Bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016, terdapat kenaikan sebesar 439.587 kunjungan wisatawan. Khusus untuk April 2017, tercatat 537.797 kunjungan ke destinasi wisata di Kabupaten Sleman. Kondisi ini menunjukkan kenaikan sebesar 150.399 kunjungan dibandingkan periode yang sama pada 2016.

Kunjungan di Kabupaten Sleman didominasi kunjungan ke objek wisata candi (40,15 persen), objek wisata alam (30,86 persen), objek wisata museum (17,73 persen), objek wisata buatan (6,75 persen), dan desa wisata (4,50 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement