Advertisement

KEKERINGAN GUNUNGKIDUL : Antisipasi, Warga Mulai hemat Air, Bagaimana Caranya?

Irwan A Syambudi
Kamis, 18 Mei 2017 - 02:48 WIB
Mediani Dyah Natalia
KEKERINGAN GUNUNGKIDUL : Antisipasi, Warga Mulai hemat Air, Bagaimana Caranya? Salah seorang warga, Susanti sedang mencuci baju memanfaatkan air di Telaga Jonge di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu. Rabu (17/5/2017) (Irwan A. Syambudi/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Kekeringan Gunungkidul mulai dirasakan warga Semanu.
 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Semenjak intensitas hujan mulai menurun, sejumlah warga yang tahun lalu mengalami kekeringan kini mulai menghemat air. Seperti warga di Kecamatan Semanu yang kini mulai menghemat air dan memanfaatkan air telaga yang juga sudah mulai surut.

Baca Juga : http://m.harianjogja.com/2017/03/19/antisipasi-kekeringan-bantul-bpbd-gagas-gerakan-menabung-air-802718">ANTISIPASI KEKERINGAN BANTUL : BPBD Gagas Gerakan Menabung Air

Advertisement

Air dari Telaga Jonge di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu menjadi andalan bagi warga untuk memenuhi kebutuhan air harian. Namun sejak hujan tak lagi turun air di telaga mulai surut. Kendatai demikian, salah seorang warga, Susanti yang ditemui saat sedang mencuci di telaga pada Rabu (17/5/2017) masih tetap memanfaatkan air di telaga untuk menghemat pengeluaran.

Kata dia selama air telaga masih ada dan tidak keruh, warga tetap menggunakan air telaga.

“Menggunakan air di telaga lebih hemat. Tapi nanti kalau air di telaga mulai keruh ya terpaksa menggunakan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk mencuci dan mandi,” kata dia, Rabu kemarin.

Untuk itu saat ini warga berusaha menjaga agar air di telaga tetap ada, salah satunya adalah dengan menjaga ekosistem di sekitar telaga. Selain itu warga juga dilarang membuang sampah di telaga demi menjaga kualitas air agar tetap layak untuk digunakan kebutuhan sehari-hari.

Pasalnya jika air telaga sampai keruh dan kering, maka warga harus mengeluarakan biaya lebih untuk membayar air dari PDAM. Oleh sebab itu telaga bagi warga dinilai sangat vital.

”Kalau menggunakan  PDAM nanti bayar mahal jadi kami harus menjaga kebersihan telaga,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement