Advertisement
PENCEMARAN UDARA : Debu Proyek Jalan Ganggu Puskemas

Advertisement
Pencemaran udara dikeluhkan terjadi di daerah Imogiri Timur
Harianjogja.com, BANTUL -- Proyek peningkatan kualitas jalan Imogiri Timur, tepatnya di ruas Jejeran, Pleret dipersoalkan warga. Keterlambatan penyiraman membuat debu menebal, terlebih beberapa hari terakhir hujan tidak lagi turun.
Advertisement
Akibatnya, debu itu pun kerap mengganggu warga yang berada di sekitar ruas jalan tersebut. Salah satunya adalah Puskesmas Pleret yang berada tepat tepi di ruas jalan tersebut.
Hal itu diakui salah satu petugas keamanan Puskesmas yang tak bersedia disebutkan identitasnya. Diakuinya, setiap harinya, debu tebal mulai beterbangan sekitar pukul 11.00 WIB. "Petugas seringnya terlambat melakukan penyiraman," katanya saat ditemui di lokasi, Kamis (18/5).
Sebagai petugas keamanan, ia mengaku kerap mendapatkan komplain dari pengunjung dan pasien puskesmas. Mereka diakuinya merasa terganggu dengan debu itu.
"Ya saya hanya jawab tidak tahu. [Proyek] Ini kan wewenangnya [Pemerintah] Provinsi DIY," tambahnya.
Keluhan senada juga diutarakan oleh Suprapti, salah satu pedagang makanan yang lokasinya tak jauh dari puskesmas. Ia menuturkan, sejak adanya pengerjaan proyek itu, dirinya memang direpotkan dengan banyaknya debu.
Bahkan sejak beberapa hari lalu ia memang memutuskan untuk menutup usahanya dengan alasan debu yang cukup tebal. Tak hanya sepinya pembeli, debu itu juga membuatnya kerepotan. "Jadi, daripada repot, lebih baik saya tutup saja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Terdampak Cuaca, Harga Cabai di Kulonprogo Rp60 Ribu per Kilogram
- Batal Pakai APBD, Anggaran MBG Gunungkidul Rp12 Miliar Dialihkan
- Musim Hujan Lebih Awal, Pakar UGM: Awas Banjir dan Longsor!
- Tugu Brosot Ditabrak Truk, Kini Sudah Dibangun Baru
- Warga Mangir Keluhkan Perusahaan Menara Seluler Belum Bayar Sewa
Advertisement
Advertisement