Advertisement
WISATA SLEMAN : Desa Gayamharjo Buka Gardu Pandang Merapi di Bukit Mintorogo

Advertisement
Desa Gayamharjo membuka destinasi wisata baru Bukit Mintorogo yang berkonsep alam religi
Harianjogja.com, SLEMAN- Desa Gayamharjo membuka destinasi wisata baru Bukit Mintorogo yang berkonsep alam religi. Desa di wilayah timur Sleman ini terus berbenah untuk menyambut para wisatawan.
Advertisement
Sebagai sarana awal mempromosikan destibasi wisata tersebut, warga menggelar jalan sehat pada Minggu (27/8/2017). Selain untuk mengenalkan destinasi wisata baru itu, kegiatan tersebut juga meramaikan suasana HUT RI ke 72. "Kami serius untuk menggarap dan mengembangkan wisata ini," kata Kepala Desa Gayamharjo Parwoko kepada Harianjogja.com, Minggu (27/8/2017).
Menurutnya, meski belum diresmikan secara penuh namun pengembangan wisata di bukit Mintorogo tersebut akan terus dilakukan. Pengelolaannya juga melibatkan masyarakat sekitar. Jika masyarakat terlibat dalam pengelolaan wisata, lanjutnya, maka kesejahteraan dan ekonomi masyarakat dapat meningkat.
"Warga siap dan sudah membentuk kelompok. Sebab view di lokasi sangat indah menghadap ke Gunung Merapi," katanya.
Saat ini Pemdes menyiapkan segala hal untuk mengembangkan kawasan wisata tersebut. Pemdes, misalnya, sudah meminta agar Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUP-KP) Sleman memperbaiki akses jalan ke lokasi.
Hal senada disampaikan Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Prambanan Bandung Bondowoso Prawoto Brewok. Menurutnya, potensi wisata alam dan religi di wilayah tersebut cukup bagus. "Saat ini sudah ada tempat selfie bagus bagi pengunjung. Selama promosi masih free atau gratis," katanya.
Menurutnya, bukit yang berbatasan dengan Kabupaten Klaten tersebut cukup alami. Selain dirimbuni tanaman dan pepohonan, pemandangan di bukit tertinggi di Gayamharjo tersebut sangat indah. Selain menawarkan wisata alam, kawasan tersebut juga bisa menyuguhkan wisata religi. "Di sana ada petilasan Mintorogo. Ada petapaan yang masih asri. Jalannya masih setapak," katanya.
Warga juga melakukan penanaman hutan buah-buahan seluas 1,5 hektare di kawasan tersebut. Jenis pohon yang ditanam, katanya, adalah tanaman buah seperti nanas, jambu merah, mangga dan nangka. Penanaman pohon buah tersebut menjalankan dua fungsi.
Selain untuk konservasi, penanaman pohon tersebut untuk mendukung pengembangan wisata. "Ini salah satu rencana pengembangannya. Sebab saat ini tanaman buahnya masih kecil-kecil," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polemik Surat Permintaan Pengawalan Istri Menteri UMKM di Eropa, KPK Sebut Masih Pelajari Dokumen
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Semester I 2025, Sebanyak 60 Orang Tewas dan 1.244 Orang Lainnya Luka-luka Akibat Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Bantul
- Penumpang Kereta Api Saat Liburan Sekolah Sudah Mencapai 3,4 Juta Orang
- Venue Porda Gunungkidul 2025, Pemasangan Atap Lapangan Tenis Sewokoprojo Dikebut
- Peringati Hari Sosial dan Kasih Sayang, Muslimat NU Kuatkan Ukhuwah di Bulan Mulia
- Bantul Akan Membangun Tempat Pengolahan Sampah Baru di Bawuran Pleret, Ini Lokasinya
Advertisement
Advertisement