Advertisement
PERTANIAN: Panen Tembakau Terancam Tak Maksimal

Advertisement
Eko was-was kondisi akan menurunkan kualitas dan mengganggu setoran ke pabrik
Harianjogja.com, BANTUL-Memasuki musim pancaroba, hasil panen tembakau terancam tak maksimal. Curah hujan yang tinggi membuat kualitas daun tembakau menurun karena tanaman bakal rentan terhadap jamur dan bakteri.
Advertisement
Air hujan yang berlebihan akan memicu busuknya akar tanaman dan menguningnya daun tembakau. Selain itu, mendung yang berlangsung sepanjang hari dapat memperlambat proses penjemuran rajangan daun tembakau.
Kondisi tersebut dikhawatirkan para petani tembakau di Desa Wonolelo, Pleret. Terlebih lagi, 68 hektare lahan tembakau di desa tersebut sudah memasuki masa panen sejak dua pekan lalu. Dalam sekali masa panen, petani dapat memetik daun tembakau secara bertahap sebanyak empat hingga lima kali. Beberapa di antaranya bisa mencapai enam kali.
"Saya baru dua kali petik tapi sudah mulai hujan," ucap salah satu petani tembakau Dusun Bojong, Wonolelo Eko Purwanto pada Minggu (1/10/2017).
Eko was-was kondisi akan menurunkan kualitas dan mengganggu setoran ke pabrik pembeli tembakau mereka. Selama ini petani di wilayahnya menjual kepada beberapa pabrik di Klaten, Jawa Tengah dalam bentuk tembakau rajang kering. Kurangnya sinar matahari dan kelembaban udara yang tinggi tentu saja akan membuat proses pengeringan lebih lama.
Jika biasanya proses pengeringan hanya butuh waktu dua hingga tiga hari, kini membutuhkan waktu lebih dari tiga hari. Akibatnya setoran petani pada pabrik akan tersendat, apalagi dalam seminggu pabrik hanya datang sekali saja yakni setiap Selasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Turki Ajak Masyarakat Dunia Tuntut Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
Advertisement
Advertisement