Advertisement

JIHW ke-9 akan Diramaikan Peserta dari 20 Negara

Nina Atmasari
Jum'at, 10 November 2017 - 18:20 WIB
Nina Atmasari
JIHW ke-9 akan Diramaikan Peserta dari 20 Negara

Advertisement

Jogja International Heritage Walk (JIHW) kembali digelar tahun ini

Harianjogja.com, JOGJA- Jogja International Heritage Walk (JIHW) kembali digelar tahun ini. Menginjak tahun ke-9, JIHW yang akan dilaksanakan pada 18-19 November mendatang di Candi Prambanan dan Imogiri ini mengusung tema besar Save The Nature, Respect The Culture.

Advertisement

JIHW merupakan event jalan kaki international yang akan melibatkan peserta dari 20 negara di belahan dunia di antaranya Jerman, Inggris, Italia, Amerika, Norwegia, Jepang, Belgia, Taiwan, Korea Selatan, Denmark, Swiss. Selain itu tiga negara yang baru bergabung seperti Afganistan, Pakistan, dan India turut meramaikan kegiatan ini.

Randy Ray Bhaskara, Penanggung Jawab The 9th JIHW mengatakan gelaran JIHW kali ini cukup berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya mengambil rute di Imogiri.

Tahun ini JIHW mengambil wilayah Sleman sebagai rute utama di hari pertama kemudian akan dilanjutkan dengan perjalanan di rute di hari kedua yakni di kawasan Imogiri.

“Sampai hari ini sudah ada 1.500 pendaftar baik peserta domestik maupun asing. Peserta asing didominasi oleh pendaftar dari negara Belanda, Jepang, dan Korea,” kata Ray saat menggelar Mass Media Gathering di Bilik Kayu Heritage Resto,Kamis (9/11/2017) sore.

Ray melanjutkan, dalam pelaksanaannya nanti peserta akan berjalan kaki melalui tiga buah candi yang akan ditempuh peserta dengan jarak sejauh 20 km meliputi Candi Kedulan, Candi Sari, dan Candi Sambisari, Candi Roro Jonggrang, Candi Sewu, Candi Bubrah, dan Candi Lumbung.

Pada hari ke dua, peserta akan berkumpul di Lapangan Selopamioro, Imogiri untuk kemudian berjalan menikmati pemandangan alam yang asri. Sejumlah kegiatan pun digelar diantaranya Family Fun Walk, Lomba Mewarnai, dan Lomba Melukis Payung.

Sleman menjadi rute baru JIHW kali ini juga memiliki visi untuk melibatkan masyarakat setempat yang dilewati rutenya. Sejumlah persiapan dilakukan salah satunya yakni sosialisasi kepada masyarakat setempat.

Hal tersebut yang menjadi salah satu kendala yang sempat dihadapi oleh panitia pada awal perencanaan karena masyarakat pun sebagian masih enggan untuk terlibat dalam event besar yang akan mengundang ribuan orang untuk datang. Namun seiring berjalannya waktu dengan sosialisasi yang diberikan dan pendekatan yang terus menerus akhirnya masyarakat pun terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ekspor Batu Bara Indonesia Terendah Selama 3 tahun Terakhir, Ini Penyebabnya

News
| Minggu, 11 Mei 2025, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam

Wisata
| Sabtu, 10 Mei 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement