Advertisement
JIHW ke-9 akan Diramaikan Peserta dari 20 Negara

Advertisement
Jogja International Heritage Walk (JIHW) kembali digelar tahun ini
Harianjogja.com, JOGJA- Jogja International Heritage Walk (JIHW) kembali digelar tahun ini. Menginjak tahun ke-9, JIHW yang akan dilaksanakan pada 18-19 November mendatang di Candi Prambanan dan Imogiri ini mengusung tema besar Save The Nature, Respect The Culture.
Advertisement
JIHW merupakan event jalan kaki international yang akan melibatkan peserta dari 20 negara di belahan dunia di antaranya Jerman, Inggris, Italia, Amerika, Norwegia, Jepang, Belgia, Taiwan, Korea Selatan, Denmark, Swiss. Selain itu tiga negara yang baru bergabung seperti Afganistan, Pakistan, dan India turut meramaikan kegiatan ini.
Randy Ray Bhaskara, Penanggung Jawab The 9th JIHW mengatakan gelaran JIHW kali ini cukup berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya mengambil rute di Imogiri.
Tahun ini JIHW mengambil wilayah Sleman sebagai rute utama di hari pertama kemudian akan dilanjutkan dengan perjalanan di rute di hari kedua yakni di kawasan Imogiri.
“Sampai hari ini sudah ada 1.500 pendaftar baik peserta domestik maupun asing. Peserta asing didominasi oleh pendaftar dari negara Belanda, Jepang, dan Korea,” kata Ray saat menggelar Mass Media Gathering di Bilik Kayu Heritage Resto,Kamis (9/11/2017) sore.
Ray melanjutkan, dalam pelaksanaannya nanti peserta akan berjalan kaki melalui tiga buah candi yang akan ditempuh peserta dengan jarak sejauh 20 km meliputi Candi Kedulan, Candi Sari, dan Candi Sambisari, Candi Roro Jonggrang, Candi Sewu, Candi Bubrah, dan Candi Lumbung.
Pada hari ke dua, peserta akan berkumpul di Lapangan Selopamioro, Imogiri untuk kemudian berjalan menikmati pemandangan alam yang asri. Sejumlah kegiatan pun digelar diantaranya Family Fun Walk, Lomba Mewarnai, dan Lomba Melukis Payung.
Sleman menjadi rute baru JIHW kali ini juga memiliki visi untuk melibatkan masyarakat setempat yang dilewati rutenya. Sejumlah persiapan dilakukan salah satunya yakni sosialisasi kepada masyarakat setempat.
Hal tersebut yang menjadi salah satu kendala yang sempat dihadapi oleh panitia pada awal perencanaan karena masyarakat pun sebagian masih enggan untuk terlibat dalam event besar yang akan mengundang ribuan orang untuk datang. Namun seiring berjalannya waktu dengan sosialisasi yang diberikan dan pendekatan yang terus menerus akhirnya masyarakat pun terbuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

4 Anak di Jagakarsa Ditemukan Tewas di Kamar, Pelaku Diduga Orang Tua Kandung
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Rabu 6 Desember 2023, Tiket Rp50.000
- Jadwal KRL Jogja Solo Rabu 6 Desember 2023, Berangkat dari Stasiun Tugu
- Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Rabu 6 Desember 2023
- Jadwal Bus Damri Trayek Menuju Bandara YIA Rabu 6 Desember 2023
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Desember 2023
Advertisement
Advertisement