Advertisement
Ada Hidran di Tengah Kampung, Pemadaman Kebakaran Tak Perlu Nunggu Mobil Damkar

Advertisement
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jogja mengujicoba sistem jaringan instalasi proteksi kebakaran (Si Jarik)
Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jogja mengujicoba sistem jaringan instalasi proteksi kebakaran (Si Jarik) di Kampung Pathuk, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Rabu (15/11/2017).
Advertisement
Kampung Pathuk merupakan salah satu percontohan proteksi kebakaran dengan memperbanyak hidran. Selain Pathuk, ada dua kampung di Kecamatan Gondomanan, yakni Prawirodirjan dan Kauman.
"Hari ini kami ujicobakan yang di Pathuk," kata Kepala Bidang Perlindungan Kebakaran, Dinas Kebakaran Kota Jogja, Rajwan Taufiq, saat dihubungi Rabu (15/11/2017).
Rajwan mengatakan pemasangan hidran di tiga kampung percontohan proteksi kebakaran itu sudah dilakukan sejak 2015 lalu. Untuk Kampung Pathuk totalnya ada 25 hidran yang dipasang di empat rukun warga (RW), RW 4-7 dan sudah selesai dipasang.
Ia mengklaim dalam evaluasi yang dilakukan bersama warga semua hidran yang dipasang berfungsi baik. Ke-25 hidran dengan jarang masing-masing hidran 90 meter itu memanfaatkan air dari mata air candi di sekitar Pasar Senen.
Semu hidran juga akan terhubung dengan tiga titik jaringan air dari Kendaraan Pemadam Kebakaran mulai dari Jalan Letjen Suprapto sampai Jalan Bhayangkara.
Namun, harapannya semua kebakaran yang terjadi di kampung dapat tertangani dengan warga tanpa harus menunggu kendaraan pemadam kebakaran.
"Dari evaluasi warga Pathuk sudah terlatih cara mengoperasikan hidran jika sewatu-waktu ada kebakaran, jadi kendaraan pemadam nantinya hanya digunakan ketika kebakaran besar," kata Rajwan.
Setelah Kampung Pathuk, saat ini Dinas Pemadam Kebakaran masih menyelesaikan pemasangan hidran di Kampung Prawirodirjan dan Kauman. Untuk Kauman sudah selesai 80%, sementara Prawirodirjan dimungkinkan selesai pada awal tahun depan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jogja, Agus Winarto sebelumnya menyatakan keberadaan hidran di kampung untuk memudahkan proses pemadaman jika terjadi kebakaran di tengah pemukiman.
Ia tidak memungkiri akses kampung yang sempit menyulitkan kendaraan pemadam kebakaran sehingga butuh hidran yang tersambung ke kendaraan pemadam. "Dengan adanya hidran maka upaya pemadaman akan semakin cepat," ujar Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

20 Ribu Koperasi Merah Putih Akan Peroleh Modal, Rp3 Miliar
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement