Advertisement
WISATA BANTUL : Wayang Kulit Hidupkan Wisata Berbasis Kesenian Budaya

Advertisement
Pagelaran Wayang kulit diharapkan dapat mengembangkan wisata DIY
Harianjogja.com, BANTUL---Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY bekerjasama dengan dusun Jurug, Bangunharjo, Sewon, Minggu (17/12/2017) menyelenggarakan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Gondo Suharno yang membawakan lakon Ontoseno Takon Bapa. Pagelaran Wayang ini diharapkan dapat mengembangkan wisata DIY.
Advertisement
Kepala Seksi Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) Dinas Pariwisata DIY, Wardoyo, mengatakan pagelaran wayang tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan dan memajukan seni budaya sebagai penopang kepariwisataan DIY.
"Kegiatan wayang itu juga untuk kemajuan kepariwisataan DIY dengan memberikan sebuah fasilitas masyarakat yang memiliki potensi desa wisata maupun budaya. Lebih spesifik memberikan ruang kreatifitas," ujarnya.
Menurutnya antara kebudayaan dan kepariwisataan selalu bersinergi untuk kemajuan DIY baik disektor budaya, maupun pariwisata. Dikatakan oleh Wardoyo budaya nantinya jika dikembangkan dengan baik dapat menjadi potensi wisata, salah satunya pagelaran wayang itu.
Dengan fasilitasi dan dorongan dari Dinpar yang sudah cukup sering, kini menurut Wardoyo persaingan desa dalam arti positif untuk mengembangkan potensi budaya maupun wisata di desa-desa.
Anggota Komisi B DPRD DIY, Joko Purnomo, mengatakan sebagai bagian pemerintah mendukung program-program dinas. Pada sektor wisata menurutnya target jumlah kunjungan di DIY sudah memenuhi.
"Jumlah kunjungan wisatawan sudah memenuhi target, hanya saja masa tinggal wisatawan itu perlu ditingkatkan. Nah ini menjadi salah satu upaya, pagelaran wayang ini menjadi daya tarik wisatawan untuk tinggal lebih lama di DIY," kata Joko.
Kepala dusun Jurug, Bejo Hadi Raharjo, sangat mendukung kegiatan Dinpar tersebut. "Acara pagelaran wayang ini sangat menarik setidaknya ada 400an yang diundang warga sekitar. Sebagai upaya nguri-nguri kabudayan," ujarnya.
Dikatakan oleh Bejo setelah hampir 40 tahun tidak ada pagelaran wayang di daerahnya, kini ada lagi. Dirinya berharap kegiatan ini menjadi embrio sebagai desa wisata nantinya. Sebelum pagelaran wayang itu juga ditampilkan karawitan putri dan Panembromo, di hari sebelumnya juga diadakan musyawarah budaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Pembebasan Lahan Tol Jogja Solo Trihanggo-Junction Masih Tersisa Tiga Persen
- Seluruh Penyandang Disabilitas di Kota Jogja Dapat Pendidikan Secara Gratis
- Dua Sapi PO untuk Kurban Prabowo pada Iduladha Tahun Ini Berasal dari Dlingo dan Pleret Bantul
- Hendak Matikan Saklar Pompa Air, Pria di Kasihan Bantul Malah Jatuh ke Dalam Sumur
- Bandara YIA Rawan Terendam Banjir, Ini 3 Infrastruktur Pengendali Harus Dirawat
Advertisement