Advertisement
PEMECATAN PHL : Demo di Depan Parasamya, PHL Bacakan Surat Terbuka untuk Gubernur DIY
Advertisement
Gelombang unjuk rasa atas pemecatan ratusan Pekerja Harian Lepas (PHL) Pemkab Bantul terus berlangsung
Harianjogja.com, BANTUL--Gelombang unjuk rasa atas pemecatan ratusan Pekerja Harian Lepas (PHL) Pemkab Bantul terus berlangsung. Jumat (12/1/2018) siang, puluhan PHL berorasi di depan kompleks Parasamya. Mereka membacakan surat terbuka untuk Gubernur DIY.
Advertisement
Baca juga : http://m.harianjogja.com/?p=884301">PEMECATAN PHL : Pemkab Buka Buka Lowongan 666 PHL
Dalam surat terbuka tersebut mereka memohon bantuan dan perlindungan kepada Sri Sultan HB X karena telah diberhentikan secara sepihak oleh Pemkab Bantul.
Apalagi banyak dari mereka yang telah bekerja selama belasan tahun dengan haji di bawah UMR dan tanpa jaminan kesehatan apapun. Mereka mengeluhkan mata pencaharian yang hilang, padahal mereka memiliki keluarga yang harus dihidupi.
Selain itu, mereka juga mempertanyakan alasan Pemkab Bantul memecat mereka karena efisiensi anggaran. Padahal Pemkab kembali membuka lowongan PHL baru dengan jumlah dua kali lipat lebih banyak dari yang dipecat.
"Apa ini yang dinamakan efisiensi?" ujar koordinator PHL, Raras Rahmawatiningsih.
Meskipun Bupati mempersilakan mereka untuk kembali mendaftar, namun Raras mengaku mayoritas merasa pesimis karena banyak syarat yang tidak bisa mereka penuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya, Jumat 11 Juli 2025 (Malioboro Jogja-Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul)
- Kemendagri Terbitkan Izin Pelantikan JPT Pratama di Lingkup Kabupaten Sleman
- Kalender Event di Jogja, Jumat 11 Juli 2025
- Jadwal Pemadaman Listrik, Jumat (11/7/2025): Giliran Sekitar Jalan C Simanjuntak yang Kena Giliran
- Diduga Diserang Anjing Liar, Sejumlah Hewan Ternak Milik Warga Nanggulan Mati di Kandang
Advertisement
Advertisement