Advertisement
Jogja Timur Perlu Dibangun SMP
Advertisement
Pemerintah Kota Jogja diminta menggeser salah satu sekolah menengah pertama (SMP) ke wilayah Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota Jogja diminta menggeser salah satu sekolah menengah pertama (SMP) ke wilayah Jogja bagian timur sebagai imbas penerapan sistem zonasi sekolah. Pergeseran SMP tersebut untuk memudahkan siswa dari wilayah perbatasan Banguntapan Bantul mengakses sekolah.
"Dari wilayah Pakualaman sampai Gedong Kuning itu kan tidak ada sekolah negeri, jadi perlu dipikirkan," kata Wakil Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jogja, Antonius Fokki Ardianto, seusai rapat dengan Dinas Pendidikan di DPRD Kota Jogja, Senin (29/1/2018).
Dalam rapat tersebut, Fokki mengusulkan SMP Negeri 12 atau SMP Neger 14 yang paling memungkinkan dipindah, karen kedua lokasi SMP tersebut berdampingan. "Itu bisa dipindah salah satu," kata dia.
Selain soal pemindahan sekolah, Fokki juga meminta Pemerintah Kota Jogja segera menyelesaikan kajian sistem zonasi. Menurut dia, ada tiga opsi zonasi atau menghitung jarak sekolah dengan tempat tinggal siswa yang sedang dikaji, yakni jarak udara, jarak tempuh waktu, dan jarak melalui global posisioning system (GPS).
Setelah menentukan zonasinya, kata Fokki, Dinas Pendidikan perlu menyiapkan peta untuk 617 RW yang ada di Kota Jogja agar ada pemerataan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) nanti. Ia mengapresiasi adanya penerapan sistem zonasi karena sekolah tidak lagi mengacu pada nilai dalam penerimaan PPDB, melainkan berbasis wilayah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja, Edi Heri Suasana mengatakan ada tiga kecamatan yang tidak memiliki SMP, yakni Kecamatan Pakualaman, Ngampilan, dan Mergangsan. Siswa dari ketiga kecamatan tersebut masih bisa mengakses sekolah yang terdekat di kecamatan lain.
Selain itu, pihaknya mengaku sudah mempertimbangkan untuk mewujudkan SMP di wilayah Jogja bagian timur. Di antara skema yang dilakukan adalah memindahkan salah satu SMP atau menggabungkan dua sekolah SD yang ada di Gedongkuning, kemudian salah satunya bisa digunakan untuk gedung SMP.
Namun, Edi belum bisa menyampaikan secara detail soal rencana tersebut termasuk lokasi bakal SMP-nya. "Yang jelas membangun SMP di wilayah Pakualaman tidak memungkinkan karena keterbatasan lahan. Paling memungkinkan di wilayah lainnya yang masih di bagian timur," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- ESDM: Indonesia Mampu Hasilkan 400 GWh Baterai Listrik hingga 5 Tahun ke Depan
- Pasca-Kasus Firli, KPK dan Polri Teken Kesepakatan Supervisi Penanganan Korupsi
- Hari AIDS Sedunia, KPA Wonogiri: Komunitas Jadi Ujung Tombak Pencegahan HIV
- Mayoritas Bahan Pangan di Jateng Naik Harga, Berikut Daftar Lengkapnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dirut Garuda Larang Karyawan Gunakan Jatah Tiket Gratis saat Libur Nataru
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Tak Kantongi Izin Kepolisian, Empat Agenda Kampanye di Jogja Batal
- DP3AP2KB Beberkan Penyebab Stunting di Kota Jogja
- 10 Kandidat Pemilu Jogja Diduga Langgar APK, Paling Banyak di Umbulharjo
- Kampanye Bagi-bagi Susu dan Minyak Goreng, Bawaslu Jogja Bilang Begini
- Antisipasi Kemacetan Saat Libur Nataru, Ini yang Dilakukan Pemkot Jogja
Advertisement
Advertisement