Advertisement

Kampung Ketandan Semakin Berwajah Tiongkok

Holy Kartika Nurwigati
Rabu, 31 Januari 2018 - 23:40 WIB
Bhekti Suryani
Kampung Ketandan Semakin Berwajah Tiongkok

Advertisement

Fasad Tiongkok Kampung Ketandan terus dipercantik.

Harianjogja.com, JOGJA--Penyelenggaraan festival Tionghoa dalam rangka merayakan Tahun Baru Tiongkok 2018, fasad bangunan di Kampung Ketandan semakin dipertegas. Nuansa pecinan di kampung ini menjadi salah satu daya tarik pengunjung Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) yang nantinya akan diselenggarakan pada 24 Februari-2 Maret 2018.

Advertisement

Ketua Pelaksana PBTY 2018, Sugiarto mengatakan perpaduan arsitektur antara Tiongkok, Belanda dan Jawa adalah ciri khas yang dimiliki kampung ini. "Selain bangunan yang sudah lebih dulu menampilkan fasad alias tampilan muka ala Tiongkok pada penyelenggaraan PBTY sebelumnya, ada warga yang juga mulai mengecat rumahnya agar terlihat nuansa Tiongkoknya," ujar Sugiarto kepada Harianjogja.com, Rabu (31/1/2018).

Sugiarto mengatakan sesuai anjuran dari Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, upaya untuk menampilkan sentuhan Tiongkok pada Kampung Ketandan terus dilakukan. Beberapa warga pun mulai menghias dan merenovasi rumahnya agar dapat menampilkan nuansa Tionghoa di kampung tersebut.

"Warga yang tinggal di sisi selatan Kampung Ketandan, ada yang mulai merehab rumahnya," ungkap Sugiarto.

Sedangkan untuk Rumah Budaya Tionghoa, yang diketahui merupakan bekas rumah Kapitan Tan Jing Sing, yaitu salah satu tokoh Tionghoa yang memiliki kedekatan dengan Kraton Ngayogyakarta juga nantinya akan tetap dibuka saat penyelenggaran PBTY. Sugiarto berharap rumah ini juga nantinya dapat turut direhab oleh Pemerintah Kota Jogja, agar dapat lebih terawat dan menarik.

"Rumah Budaya Tionghoa ini nantinya akan tetap difungsikan sebagai ruang pamer barang-barang akulturasi budaya Tionghoa, Jawa dan Belanda," imbuh Sugiarto. Hal itu sejalan dengan tema PBTY yang diselenggarakan di tahun Anjing Tanah ini. Di mana pada kali ini mengusung tema Pelangi Budaya Nusantara.

Sugiarto menambahkan upaya menampilkan budaya nusantara terus menjadi komitmen yang dilakukan Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC) sebagai penyelenggara festival ini. "Keberagaman budaya nusantara itu nanti akan tampil sepanjang penyelenggaraan festival ini. Bahkan, dalam karnaval pembukaan PBTY pada 24 Februari mendatang," jelas Sugiarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Putusan MK Diprediksi Tidak Akan Mengubah Hasil Pilpres

News
| Sabtu, 20 April 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement