Advertisement
Menguak Kejayaan Tambang Mangan di Hargorejo
Advertisement
Mungkin awalnya tak banyak orang mengetahui bagaimana Dusun Kliripan, Hargorejo, Kokap ternyata menyimpan sumber daya yang unik di dalamnya
Harianjogja.com, KULONPROGO- Mungkin awalnya tak banyak orang mengetahui bagaimana Dusun Kliripan, Hargorejo, Kokap ternyata menyimpan sumber daya yang unik di dalamnya.
Advertisement
Baru setelah pemberitaan terkait adanya upaya pembanguan museum geologi di dusun tersebut, barulah segenap masyarakat mengetahui adanya tambang yang konon katanya telah dibangun dari era penjajahan Belanda.
Bernama Tambang Mangan, tambang itu memiliki luas 8860 meter persegi. Kata Mangan di nama tambang itu diambil langsung senyawa Mangan yang merupakan komoditas satu-satunya di tambang itu. Keempat pintu tambang yang itu juga saling terintergrasi alias saling berhubungan. Bahkan salah satu terowongan yang bernama PPTM.
Hal itu dikatakan Muryanto, warga Kliripan yang dulunya juga sempat bekerja di Tambang Mangan. Muryanto mengungkapkan bahwa saat bekerja dirinya baru berusia 20 tahun. Saat ini, dirinya berusia 60 tahun.
"Saat itu [tahun 1972] perusahaan dijalankan PT Pertambangan Wonokembang Kliripan [PWK], bahkan kita sempat melakukan ekspor selama dua kali dan setiap kali melakukan ekspor kita mengirim Mangan seberat 4000 ton," jelasnya.
Kendati telah mengirim Mangan seberat 8.000 ton ke Jepang, PT PWK akhirnya tutup di tahun 1976. Dimana menurut Muryanto, PT PWK saat itu tidak mendapat keuntungan akibat biaya produksi sudah tidak seimbang dengan pendapataan.
"Kalau yang masa Belanda dan Jepang, tutupnya tambang karena perbedaan kekuasaan, baru setelah di Indonesia merdeka baru di mulai lagi sekitar tahun 1950an," jelanya.
Saat ini kondisi Tambang Mangan tidak bisa di masuki warga. Yang mana seluruh mulut tambang rusak tertimbun tanah dan air. Hal itu disebabkan terowongan Sunoto, Holiday, dan ITB yang berjenis horisontal tertutup timbunan tanah, dan mengakibatkan terowongan PPMT yang berada di atas bukit menjadi sumur karena terowongan lain yang berada di lembah tidak dapat mengaliri air yang ditampung terowongan sedalam 80 meter itu.
Jika ada wisatawan yang datang, saat ini pelancong hanya bisa melihat sisa reruntuhan dan benda peninggalan produksi tambang. Benda berupa palu tambang, dongkrak, peta tambang, hingga foto dokumentasi terkait tambang itu disimpan di rumah salah seorang warga Kliripan bernama Warto.
"Saat ini yang datang hanya sebatas studi, melihat kadar keasaman dan mineral lainnya di tambang ini," kata Muryanto.
Namun begitu, Dinas Kebudayaang Kulonprogo sedang berusaha mengubah Kliripan dan bekas Tambang Mangan itu. Pada 2018 ini Dinas Kebudayaan berusaha membeli bukti kepemilikan lahan dari warga setempat.
Hal itu dilakukan agar Dinas Kebudayaan dapat membangun fasilitas penunjang Tambang Mangan sebagai wisata edukasi berbasis budaya. Bahkan tidak tanggung, di tahun-tahun mendatang, Disbud akan menganggarkan untuk membangun museum tambang.
"Dinas Kebudayaan akan memberikan bantuan pengembangannya. Asalkan kawasan itu sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Yang perlu diperhatikan adalah pelestarian budaya pertambangan yang sudah ada dari zaman dulu bersama pengembangannya sebagai destinasi budaya dengan pariwisata," Kata Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Justin Hubner Tiba Kamis Pagi, Malamnya bakal Dimainkan Kontra Australia
- Garuda Muda Hadapi Australia, Ada Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa
- Kasihan, Wasit Kabirov jadi Meme Internasional di Laga Dortmund vs Atletico
- Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Penumpang dan Kru Selamat
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ruang Meletus, Warga Pesisir Pantai Diungsikan Hindari Potensi Tsunami
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja per Rabu 17 April 2024, dari Palur dan Jebres
- Jadwal Terbaru KA Prameks Jogja Kutoarjo Usai Libur Lebaran 2024, Cek di Sini!
- Jadwal dan Rute yang Dilewati Bus Damri Tujuan Bandara YIA dari Jogja dan Sekitarnya
- Jalur dan Rute Trans Jogja ke Terminal, Bandara, dan Stasiun
- Top 7 News Harianjogja.com Rabu 17 April 2024, Penjaringan Bakal Calon Pilkada Sleman, TPRT Sementara di Pantai Selatan Bantul
Advertisement
Advertisement