Advertisement

Mahasiswa Jogja Bergandengan Tangan Mendoakan Toleransi di Indonesia

Sunartono
Rabu, 14 Februari 2018 - 07:40 WIB
Bhekti Suryani
Mahasiswa Jogja Bergandengan Tangan Mendoakan Toleransi di Indonesia

Advertisement

Mahasiswa gelar panggung terbuka dan doa lintas iman.

Harianjogja.com, SLEMAN--Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sanata Dharma (USD) menggelar Panggung Terbuka dan Doa Lintas Iman di Depan Auditorium Kampus Gejayan, Selasa (13/2/2018) malam. Para mahasiswa sepakat untuk saling bersatu dan bergandengan tangan tanpa memandang suku, raa, agama san golongan dalam menyikapi berbagai bentuk intoleransi seperti peristiwa penyerangan Gereja Santa Lidwina, Gamping, Sleman.

Advertisement

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USD Ganang Darmanto menyayangkan adanya aksi intoleransi secara bersamaan di beberapa tempat di Indonesia. Mulai dari perusakan masjid, pelarangan ibadah pada umat Buddha hingga penyerangan gereja. Kenyataan itu sangat disayangkan karena negara Indonesia besar karena adanya keberagaman dan persatuan. "Ini menjadi PR untuk kita sekalian, saat ini kita perlu sekali untuk menyatukan langkah kita bergandengan tangan satu dengan yang lain untuk melawan segala bentuk ajaran yang ingin memecah belah kita atau yang ingin merusak persatuan antar umat beragama," ungkapnya di sela-sela acara, Selasa (13/2/2018).

Aksi itu diharapkan membuat pemuda khususnya mahasiswa semakin mengerti bahwa persatuan itu sangat penting agar tidak terpecah belah. Ganang menegaskan, peristiwa penyerangan Gereja Santa Lidwina Gamping merupakan tragedi kemanusiaan yang harus menjadi perhatian semua pihak dengan tanpa menyalahkan suku, ras, agama dan golongan tertentu.

"Memohon kepada aparat penegak hukum untuk memproses, menyelesaikan segala tindak kriminal yang menyebabkan perpecahan di masyarakat," imbuhnya.

Ganang meminta kepada seluruh mahasiswa USD untuk tetap bersikap netral terhadap setiap peristiwa yang terjadi serta tidak akan menyebarkan berita tanpa ada kejelasan terlebih dahulu. Pihaknya siap menjadi agen pembawa perdamaian di NKRI dengan berlandaskan Pancasila. "Kami mendorong masyarakat untuk membangun dialog antar umat beragam dalam rangka membangun Indonesia sebagai rumah bersama bagi masyarakat yang damai," ungkap dia.

Koordinator Acara Panggung Terbuka dan Doa Lintas Iman Cristoforus Katon menambahkan pihaknya berupaya membawa semangat pancasila dalam kegiatan itu. Sejumlah komunitas lintas agama hadir pada kesempatan itu. "Selain dari internal mahasiswa USD seperti komunitas mahasiswa, BEM juga ada dari luar USD dalam hal ini komunitas Gusdurian. Dengan berbagai latar belakang ini kami berharap kita selalu bergandengan tangan untuk menuju perdamaian," tegasnya.

Adapun rangkaian kegiatan itu diawali dengan paduan suara mahasiswa, pembacaan puisi kemudian salat Maghrib berjamaah bagi yang muslim. Setelah itu dilanjutkan dengan orasi perwakilan BEM USD serta refleksi dari perwakilan Komunitas Gusdurian serta dari pihak USD, dalam hal ini diisi oleh Romo Bambang Iriawan. Setelah refleksi dalam kegiatan itu kemudian ditutup dengan doa lintas agama yang diwakili oleh seluruh agama sembari menyalakan lilin.

Seperti diketahui, pada Minggu (11/2/2018) lalu, DIY dan Indonesia dikejutkan oleh serangan membabi buta seorang pria bersenjata pedang di Gereja St Lidwina Bedog, Sleman. Akibatnya satu orang pastur, tiga orang jemaat gereja dan satu polisi terluka. Tiga korban, yakni Budijono, Romo Prier dan Yohanes Triyanto hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih. Sementara satu korban lainnya, Martinus Parmadi Subiantara sudah diperbolehkan pulang tak lama seusai kejadian.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement