Advertisement
12 Alat Cetak e-KTP Rusak, Antrean di Disdukcapil Membludak
Advertisement
Ombudsman menemukan sejumlah persoalan terkait membludaknya antrean di Disdukcapil Bantul.
Harianjogja.com, BANTUL--Antrean di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bantul yang menumpuk mendapatkan perhatian khusus dari Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY. Tim ORI DIY mendatangi kantor Disdukcapil Bantul untuk meminta konfirmasi atas menumpuknya antrean yang banyak dikeluhkan masyarakat.
Advertisement
Asisten ORI DIY, Muhammad Rifki menuturkan dari hasil konfirmasi pihaknya mendapatkan beberapa temuan. Menurutnya masyarakat berbondong-bondong datang ke Disdukcapil Bantul karena ada 8.000 keping e-KTP yang sudah tersedia. Apalagi informasi tersebut menjadi viral di media sosial, sehingga antrean pun menumpuk di Disdukcapil. Meskipun demikian, pihak Disdukcapil mengaku telah berusaha mengatasi penumpukan antrean tersebut. Dengan cara menetapkan kuota 500 e-KTP dan 300 Kartu Identitas Anak (KIA) per harinya. "Tapi sayangnya pengambilan e-KTP dan KIA disediakan meja tersendiri yang belum dilengkapi informasi urutan antrean sudah sampai nomor berapa," ucapnya, Jumat (16/2/2018).
Selain itu, Disdukcapil mengakui dari 17 alat cetak yang dimiliki hanya lima yang berfungsi. Sedangkan 12 alat cetak lainnya rusak. Sehingga pencetakan e-KTP dan KIA tidak bisa dilakukan dengan cepat. Selain itu, Rifki menyebut Disdukcapil juga beralasan jaringan Internet Disdukcapil yang terhubung dengan server pusat kerapkali eror. Akibatnya input data terganggu. Namun Rifki menambahkan terkait beberapa temuan ini pihak ORI DIY belum mengambil kesimpulan apa-apa. Sebab pihak ORI DIY tengah dalam proses telaah hasil temuan tersebut. "Kesimpulan akan disampaikan setelah proses analisa telaah cukup untuk menyimpulkan," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Disdukcapil Bantul, Toyib Hamidi juga mengakui luas kantor Disdukcapil memang sudah tidak mampu menampung pemohon yang datang setiap harinya. Sebab bangunan yang terdiri dari satu lantai tersebut difungsikan sebagai pusat pelayanan dan kantor sekaligus. Akibatnya ruangan untuk pelayanan masyarakat terbatas karena harus berbagi dengan ruangan kerja pegawai.
Oleh sebab itu, Toyib menyebut pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU PKP) telah merancang bangunan baru yang bakal menggantikan kantor yang kini ditempati. Menurutnya wacana tersebut kini sudah sampai tahap penyusunan DED (Detail Engineering Desain) dan akan dianggarkan pada 2019 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Sempat Cerah Berawan lalu Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Wonogiri Jumat 26 April
- Ini Dia Ernando Ari Sutaryadi, Pahlawan Kemenangan Timnas U-23 atas Korsel
- Luar Biasa! Sikat Korsel, Indonesia Cetak Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23
- Indonesia Gagal Pertahankan Keunggulan, Pertandingan Lanjut ke Extra Time
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Jogja Kamis 25 April 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
Advertisement
Advertisement