Advertisement
PPLP Gelar Konvoi Tolak Tambang Pasir Besi Kulonprogo

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO-Ratusan orang yang tergabung dalam Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) Kulonprogo melakukan aksi konvoi menolak tambang pasir besi di pesisir pantai Kulonprogo, Minggu (1/4/2018/2018).
Konvoi dilakukan bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun ke-12 organisasi yang mewadahi para petani pesisir itu.
Koordinator PPLP Kulonprogo, Widodo mengatakan, pada ulang tahun kali ini, PPLP mengusung tema Gesik Kanggo Panguripan atau lahan untuk penghidupan. Tujuannya, untuk selalu mengingatkan seluruh anggota paguyuban, terhadap komitmen utama PPLP yang diusung sejak awal berdiri.
"Menolak penambangan pasir besi, melakukan perlawanan terhadap kegiatan eksploitasi lahan pantai. Hari ini kehidupan kami masih terancam oleh tambang dan kami berusaha untuk selalu mengingat dan waspada terhadap ancaman itu," kata dia, Minggu.
Ia mengungkapkan, sebagai petani, yang paling utama mereka butuhkan adalah tanah untuk ditanami. Para petani pesisir hingga kini masih tetap bercocok tanam, agar hasilnya bisa menjadi sumber nafkah. Hal inilah yang mendasari ketidakinginan para petani, tanah pesisir dieksploitasi untuk kegiatan penambangan pasir besi.
"Kami butuh lahan pangan, bukan lahan tambang. Kami akan tetap melakukan perlawanan terhadap ancaman yang menggusur ruang hidup petani," tambahnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang Tahun Baru Islam, Kunjungan Wisatawan ke Sleman Tembus 75.645 Orang
- Pembahasan APBD Perubahan 2025, Target PAD Gunungkidul Turun Tipis, Begini Alasannya
- Agenda Wisata di Jogja dan Sekitarnya Sepanjang Juli 2025
- Jemaah Haji dari Bantul Mulai Tiba di Kampung Halaman Malam Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya
- PMI Asal Gunungkidul Meninggal di Taiwan, Jenazah Belum Bisa Dipulangkan ke Paliyan
Advertisement
Advertisement