Advertisement
BPAD DIY Bedah Buku tentang Kisah Soekarno di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Badan Perpusatakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY menggelar bedah buku Fatmawati, Catatan Kecil Bersama Bung Karno di Balai Desa Trirenggo, Bantul, Selasa (17/4/2018). Kegiatan ini digelar sebagai upaya meningkatkan minat baca di masyarakat.
Kepala BPAD DIY Monika Nur Lastiyani mengatakan, kegiatan bedah buku yang dilakukan oleh Pemerintah DIY sudah dilakukan sejak 2017 lalu. Untuk tahun ini, bedah buku rencanya digelar sebanyak 48 kali dan tersebar di seluruh wilayah. “Semua kabupaten dan kota akan mendatapkan jatah karena penyelenggaraan dilakukan hampir setiap minggu sekali,” kata Lastiyani kepada wartawan, Selasa.
Advertisement
Menurut dia, acara bedah buku yang digelar sebagai bentuk komitmen Pemerintah DIY untuk meningkatkan minat baca di masyarakat. Ia tidak menampik tingkat baca yang ada masih sangat rendah karena masih di bawah1%. “Survei di 2015 lalu, secara nasional tingkat baca di kisaran 0,001%, sedang untuk DIY sebesar 0,046%. Harapannya dengan bedah buku bisa menumbuhkan semangat gemar membaca dan bisa membuat sebuah karnya,” ungkapnya.
Ditambahkannya, untuk peningkatan minat baca tidak hanya dilakukan dengan bedah buku. Namun, juga menggunakan upaya yang lain seperti melengkapi sarana prasarana perpustakaan hingga pembentukan kelompok diskusi. “Dari sisi fasilitas sebenarnya sudah banyak perpustakaan di daerah yang baik. jadi tinggal menggerakan agar masyarakat mau membaca,” tutur dia.
Disinggung mengenai tema dalam bedah bukus, Listiyani mengungkapkan bahwa di setiap tempat memiliki tema yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan kondisi. Untuk tema Catatan Kecil Bung Karno dipilih berdasarkan musyawarah dengan panitia sehingga dipilihlah pembahasan tersebut. “Kebetulan sebentar peringatan Hari Lahir Pancasilah jadi tema itu dipilih,” imbuhnya.
Lurah Desa Trirenggo, Bantul, Munawar mengaku sangat senang jika balai desanya dijadikan tempat untuk bedah buku. Menurut dia, kegiatan ini banyak memiliki manfaat. Selain bertujuan meningkatkan minat baca di masyarakat, bedah buku juga sebagai upaya melihat sejarah masa lalu khususnya meyangkut masalah kehidupan mantan Presiden Soekarno. “Dengan bedah buku ini, kami jadi tahu sejarah sehingga tahu bagaimana sosok seorang proklamator,” ungkapnya.
Dia pun berharap agar kegiatan buku dapat digelar secara rutin unutk memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas. “Kami akan terus mendukung karena masuk dalam kegiatan yang positif,” kata Munawar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Beri Manfaat untuk Masyarakat, Ini Program PAFI Papua Barat Daya
Advertisement
Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah
Advertisement
Berita Populer
- Sejarah Pabrik Gula di Sleman yang Sempat Berjaya
- Progres Pembangunan Perpusda Bantul Senilai Rp9,9 Miliar Capai 72 Persen, Dispusip Optimistis Selesai tepat Waktu
- Nahdliyyin Cangkringan Deklarasikan Dukungan untuk Harda-Danang di Pilkada Sleman 2024
- Calon Walikota Jogja Diminta Ciptakan Tata Ruang Seimbang
- Prabowo-Gibran Dilantik 20 Oktober, Ini Pesan dan Harapan Sultan Jogja
Advertisement
Advertisement