Apa Kabar Pembelian Lahan di Pantai Krakal oleh PT Sido Muncul?

Jalu Rahman Dewantara

Selasa, 17 April 2018 - 18:20 WIB

Arief Junianto

Apa Kabar Pembelian Lahan di Pantai Krakal oleh PT Sido Muncul?

Pantai Krakal, Gunungkidul - JIBI/Harian Jogja

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sempat santer terdengar, kabar niatan PT. Sido Muncul untuk membeli lahan di wilayah Pantai Krakal, Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul, DIY, hingga kini belum jelas kebenarannya.S

Seperti diketahui, berhembusnya kabar perihal adanya investasi oleh PT.Sido Muncul sudah terdengar sejak beberapa tahun lalu. Rumor beberapa bidang tanah sudah dibeli utusan PT. Sido Muncul juga berhembus kencang di tengah-tengah warga Krakal.

Carik Desa Ngestirejo Purwanti, mengatakan kabar pembelian lahan oleh salah satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia yang baru saja mengambil alih Jamu Nyonya Meneer tersebut belum bisa dipastikan.

Hingga kini Ia tidak pernah menerima laporan adanya pembelian lahan tersebut. “Tidak ada laporan pembelian lahan dari PT Sidomuncul, saya justru baru tahu kabar ini,” ujarnya kepada Harianjogja.com, Senin (16/4/2018).M

BACA JUGA

Kendati demikian, Purwanti tidak menampik adanya kemungkinan investasi dari PT. Sidomuncul. “Kemungkinan sih ada, tapi kalau untuk sekarang saya pikir tidak,” katanya.

Hal senada diungkapkan Sekretaris Kecamatan Tanjungsari, Eko Prayitno. Ia mengatakan hingga kini tidak tahu adanya rencana investasi tersebut.

“Biasanya kalau pengajuan izin lahan itu nanti ada laporan di kecamatan, tapi untuk PT.Sidomuncul tidak ada sama sekali,” ujarnya.

Ia menambahkan untuk urusan seperti itu, memang bukan menjadi ranahnya. “Sebenarnya ini bukan ranah kami, kami hanya sebatas mengetahui adanya izin tidaknya pembelian lahan, selebihnya diserahkan ke masyarakat,” jelasnya.

Beberapa warga di sekitar Pantai Krakal juga mengungkapkan hal yang sama. Salah satunya diungkapkan seorang pedagang sekitar pantai yang enggan disebutkan namanya.

Sepengetahuannya rencana pembelian lahan oleh PT. Sidomuncul hanya isu semata. Pasalnya hingga kini ia tidak melihat adanya realisasi dari investasi tersebut. “Kalau memang ada kan warga sini pastinya juga sudah tahu, tapi sampai sekarang juga. Cuma kabar burung aja,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News