Advertisement

Beli Tiket, Tinggal Buku Gratis di BRI Mocosik Festival 2018

Salsabila Annisa Azmi
Jum'at, 20 April 2018 - 23:50 WIB
Bhekti Suryani
Beli Tiket, Tinggal Buku Gratis di BRI Mocosik Festival 2018 Seno Gumira Ajidharma (kiri) dan Buldanul Khuri (kanan) berdialog dalam pembukaan Mocosik Festival 2018, Jumat (20/4/2018). - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Bank BRI Mocosik Festival 2018 bertajuk Merayakan Buku dan Musik resmi dibuka bersamaan dengan pembukaan pameran arsip Buldanul Khuri denganbertema 25 Tahun Buldanul Khuri Berkarya. Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini Mocosik menggandeng 100 penerbit dan menggunakan tema Hari Kartini di acara yang digelar di Jogja Expo Center (JEC) itu.

Founder Mocosik Festival, Anas Syahrul Alimi mengatakan tahun ini Mocosik menggandeng lebih banyak penerbit yaitu 100 penerbit. Tahun-tahun sebelumnya, Mocosik hanya menggandeng sekitar 50 penerbit. "Kami bikin acara ini tidak ada bisnis, murni untuk menghidupkan kembali minat baca masyarakat. Oleh karena itu seluruh hasil transaksi langsung ada di tangan penerbit, tidak ke kami [Rajawali Indonesia]," kata Anas, Jumat (20/4/2018).

Advertisement

Anas mengatakan saat ini minat baca dan minat datang ke pameran buku semakin terkikis karena adanya gadget. Oleh karena itu Mocosik berusaha membangkitkan minat baca dengan mengawinkan buku dengan budaya pop masa kini yaitu musik. Harapannya konser musik yang diadakan bersamaan dengan pameran akan mendongkrak penjualan buku-buku yang disediakan penerbit.

Selain itu untuk memperingati Hari Kartini, desain pameran sengaja disiapkan dengan pembatas antar penerbit yang berisi tokoh penulis perempuan dan kutipan mereka yang inspiratif. Anas mengatakan memang Mocosik 2018 spesial karena bertepatan dengan Hari Kartini.

Anas menambahkan kali ini dengan tiket konser Rp75.000, pengunjung akan mendapatkan satu voucer gratis satu buku yang bisa mereka pilih sendiri. Jika ingin membeli lebih dari satu buku, transaksi langsung dilakukan di penerbit tersebut.

Sementara itu Manajer Mocosik, Tovic Raharja, mengatakan meskipun jumlah penerbit yang digandeng lebih banyak daripada tahun lalu, buku yang dijual akan lebih ketat proses seleksinya. Hal ini merupakan evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya sekaligus untuk menghindari SARA. "Ada beberapa tema yang memang tidak kami izinkan masuk. Bukan berarti penyempitan jenis buku, tapi hanya pemilahan pesan saja," kata Tovic.

Pembukaan Mocosik Festival 2018 juga dimeriahkan oleh pembukaan pameran arsip Buldanul Khuri. Dalam pembukaan, Buldanul mengatakan bahwa dengan pameran di Mocosik Festival 2018, merupakan perayaan kembalinya anak-anak Buldanul (arsip-arsip karya) yang sempat hilang ketika masa-masa hidupnya sukar. "Pameran saya ini seratus persen disiapkan Rajawali Indonesia. Saya seperti merayakan anak-anak saya kembali ke raknya," kata Buldanul.

Tak kalah serunya, dalam pembukaan Mocosik juga ditampilkan pertunjukan musik akustik dari Jubing Kristiyanto dan Reda, Yovie Widianto, Semendelic serta Sri Krisna. Selain pertunjukan musik, talkshow dan diskusi tentang buku juga akan digelar di sebuah panggung besar.
       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement