Advertisement
Sakato Art Community Gambarkan Perubahan Sosial dan Seni lewat Bakaba #7 Zaman Now

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Komunitas seni asal Sumatra Barat, Sakato Art Community (SAC) kembali menggelar pameran karya seni bertajuk Bakaba #7 Zaman Now. Pameran lukisan yang akan membawa pengunjung melihat kejadian-kejadian perubahan sosial dan seni zaman sekarang itu akan digelar mulai 3-31 Mei 2018 di Jogja Gallery.
Ketua Panitia Pameran Karya Seni Bakaba #7 Zaman Now Faisal Azhari mengatakan pameran ini akan diikuti 74 seniman yang terdiri dari 13 seniman undangan kehormatan, 18 seniman undangan khusus, 24 seniman undangan seleksi dan 13 seleksi mahasiswa.
Advertisement
"Akan diberikan juga penghargaan best award dan amazing artist nanti malam," kata Faisal saat jumpa pers pembukaan pameran seni Bakaba #7 Zaman Now di Sasono Ondrowino Resto, Kamis (3/5/2018).
Ketua Sakato Art Community (SAC) Erizal AS mengatakan akan ada empat juri dalam Bakaba # 7. Hal tersebut dilakukan agar karya seni yang ditampilkan bisa maksimal dari masing-masing potensi anggota. Erizal mengatakan selain proses seleksi karya yang ketat, hal tersebut juga dapat meningkatkan kualitas karya yang ditampilkan.
Lebih jauh, Erizal menjelaskan saat ini terdapat lebih dari 100 anggota yang tergabung dalam Sakato Art Community. Anggota kebanyakan adalah alumni Institut Seni Indonesia (ISI) yang terdiri dari pematung dan pelukis. Para anggota terus berkomitmen untuk menyajikan karya terbaik berkualitas tinggi termasuk dalam menyelenggarakan Bakaba.
Penulis dari Bakaba #7 dan Sakato Art Community, Bayu Whardana mengatakan Bakaba kali ini mengangkat tema Zaman Now untuk membuat masyarakat melihat jauh lebih dalam mengenai realitas gejala-gejala perubahan sosial saat ini. "Zaman now ini pintu bagi kita melihat kejadian-kejadian perubahan sosial zaman sekarang. Itu juga merupakan pintu melihat perubahan-perubahan di karya seni di Bakaba," kata Bayu.
Selain itu, Bayu menambahkan istilah Zaman Now diangkat sebagai perwakilan atau penanda kekacauan budaya, bahasa, kesenian dan kondisi sosial sekarang. Menurut Bayu kata-kata tersebut terlanjur viral di masyarakat dan menjadi sebuah isu yang layak untuk didiskusikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

PPIH Pastikan Kesiapan Layanan Jemaah Haji Indonesia hingga Mafar Tsani
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Sudah Cair! Ini Cara Cek Penerima Bantuan Subsidi Upah BSU BPJS Ketenagakerjaan
- Lapas Wirogunan Sembelih 2 Sapi dan 7 Ekor Kambing untuk Warga Binaan
- Bisa Jadi Referensi SPMB 2025, Ini Daftar SMP Terbaik di Jogja Berdasarkan ASPD 2023 dan ASPD 2025
- Daftar 10 Stasiun Kereta Api Terpadat Saat Long Weekend Iduladha 2025, Jogja Tidak Masuk
- Ritual Grebeg Kraton Jogja Dikembalikan ke Era Sri Sultan HB VII, Tak Ada Utusan Raja Mengantar Gunungan ke Kepatihan
Advertisement
Advertisement