Advertisement
Satu-satunya Dalang Wayang Beber Ini Memainkan Wayang Beber Duplikat

Advertisement
Harianjogja.com,GUNUNGKIDUL—Satu-satunya dalang wayang beber di Gunungkidul tinggal di Dusun Gelaran II, Desa Gelaran, Kecamatan Karangmojo. Namanya Ki Karmanto Hadi Kusumo. Laki-laki yang sejak 1998 meneruskan estafet perjuangan dari leluhurnya dalam mendalang ini berkeinginan menjaga wayang beber tetap lestari meski tak lagi diminati.
Menurut pria kelahiran 30 November 1965 ini, wayang beber berbeda dengan jenis wayang lainnya. Wayang dipentaskan menggunakan lembaran gambar yang melukiskan cerita. Adegan itu diuraikan dengan cara menunjuk gambar dengan kayu kecil oleh dalang secara berurutan. Itu juga yang menjadi alasan nama wayang beber, yakni membeberkan gambar yang diceritakan.
Advertisement
Wayang beber, kata Karmantom, sudah ada sejak 1283. Wayang ini diciptakan oleh pujangga Ki Sungging Prabangkala yang merupakan anak kelima dari Raja Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit. Salah satu wayang beber asli yang diberikan secara turun temurun saat ini masih tersimpan baik di rumah kerabatnya di Dusun Gelaran II. “Yang dimainkan saat ini hanya duplikatnya, yang asli saya simpan supaya tetap aman,” ujar dia kepada Harian Jogja, Selasa (8/5/2018).
Karmanto berminat menjaga wayang beber karena dia adalah salah satu keturunan dalam silsilah pemilik wayang ini. Atas dorongan dari keluarga, dia pun menjadi dalang. “Tak sembarang orang bisa menjadi dalang wayang beber, hanya keturunan dari orang tertentu yang bisa menceritakan kisah asli dalam lakonnya secara benar dan gamblang,” kata dia.
Wayang beber sudah jarang ditemui. Meski begitu, dia akan terus menjaga kesenian ini dengan cara mengenalkannya pada seluruh daerah di Indonesia. Bahkan misinya bisa mengenalkan wayang beber hingga mancanegara.
“Dulu pada 2014 pernah sampai ke Bali, mewakili Indonesia dalam pertunjukan wayang. Sambutan dari masayarakat mancangera sungguh luar biasa,” ucap Karmanto.
Karmanto mengharapkan pemerintah mampu memberikan perhatian khusus untuk pelestarian budaya agar warisan nenek moyang tidak hilang karena minimnya perhatian. Karmanto juga mengenalkan kesenian ini kepada kedua anaknya. Dia berharap kelak perjuangnnya bisa diteruskan oleh buah hatinya tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

36 Warga Palestina Meninggal Akibat Israel Bom Kamp Pengungsi di Gaza
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras Sebabkan Kerusakan di Beberapa Wilayah, BPBD DIY: Sleman Paling Parah
- Apel Akbar Perdana BAMUSKAL Bantul, Tegaskan Sinergi dan Bukan Oposisi Pemerintah Kalurahan
- Dampak Banjir di Sleman, Sejumlah Rumah hingga Jalan Terendam Banjir, Motor dan Sepeda Ikut Hanyut
- Rumah Warga Sedayu Bantul Terbakar, Dua Jam Baru Bisa Dipadamkan
- UU Kesehatan 2023 Dinilai Persempit Peran Apoteker dan Hambat Akses Layanan Masyarakat
Advertisement