Advertisement

Ribuan Umat Hindu Gelar Melasti di Ngobaran, Wakil Bupati Gunungkidul Ajak Umat Lestarikan Lingkungan

David Kurniawan
Jum'at, 14 Maret 2025 - 18:27 WIB
Maya Herawati
Ribuan Umat Hindu Gelar Melasti di Ngobaran, Wakil Bupati Gunungkidul Ajak Umat Lestarikan Lingkungan Proses pelaksanaan upacara melasti di Pantai Ngobaran di Kalurahan Kanigoro, Saptosari. Jumat (14/3/2025). ist - Humas Pemkab Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sekitar 1.400 umat Hindu menggelar upacara Melasti di Pantai Ngobaran, Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, Jumat (14/3/2025).

Di kesempatan ini, Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto mengajak umat untuk berperan dalam pelestarian lingkungan.

Advertisement

Ia juga mengucapkan selama kepada seluruh umat yang merayakan. Diharapkan rangkaian untuk memeringati Hari Raya Nyepi dapat berjalan dengan aman dan lancar.

“Keseimbangan alam termasuk tanah, udara, air, menjadi salah satu pesan utama dalam perayaan melasti. Jadi, kelestarian lingkungan harus dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup,” kata Joko, Jumat (14/3/2025) siang.

Ia pun meminta dengan semangat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama dapat semakin memperkuat harmoni kehidupan di Bumi Handayani. “Persatauan dan kesatuan di Gunungkidul harus terus dijaga,” katanya.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Binmas) Hindu Kementerian Agama, Trimo, mengatakan, Hari Raya Nyepi di Pulau Jawa memiliki makna yang sangat sakral. Di momen ini, umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian, yaitu tidak menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan), dan tidak mencari hiburan (amati lelanguan).

BACA JUGA: Putus Sekolah Formal, Dua Ribu Anak di Kulonprogo Tak Rampung Pendidikan Dasar 9 Tahun

Menurut dia, Upacara Melasti memiliki tujuan untuk menyucikan alam sebelum umat menyucikan diri sendiri dalam menyambut Hari Raya Nyepi.

“Tema Nyepi tahun ini adalah Tri Kerukunan Umat Beragama, yang menekankan pentingnya hidup berdampingan dalam harmoni, baik antarumat Hindu, antarumat beragama, maupun antara umat beragama dengan pemerintah,” katanya.

Diharapkan melalui penyucian alam ini dapat menciptakan keharmonisan antarumat semakin kuat sehingga dapat menumbuhkan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. “Sikap toleransi ini harus dipupuk untuk memperkuat persatuan dan kesatuan,” ujar Trimo.

Ketua Panitia Hari Raya Nyepi Kabupaten Gunungkidul, Purwanto, menyampaikan bahwa Pura Segoro Wukir menjadi salah satu destinasi penting bagi umat Hindu di Yogyakarta setelah Prambanan dan Bantul.

Ia juga menekankan bahwa masih banyak pembangunan yang harus diselesaikan di kawasan tersebut, termasuk pembangunan candi serta peningkatan akses jalan menuju Pura.

“Kami sampaikan kepada bapak wakil bupati akses jalan ini guna menunjang kelancaran umat dalam beribadah. Ada sekitar 1.400 umat yang mengikuti upacara Melasti,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Permintaan Telur Ayam di Bantul Lesu

Permintaan Telur Ayam di Bantul Lesu

Jogjapolitan | 1 hour ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mentan Temukan 7 Perusahaan Diduga Sunat Takaran Minyakita, Ini Daftar Nama Perusahaannya

News
| Jum'at, 14 Maret 2025, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Masjid Sultan Eyup, Masjid di Istanbul yang "Dijaga" Sahabat Nabi Muhammad SAW

Wisata
| Jum'at, 14 Maret 2025, 13:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement