Banyak Pengiriman Barang dari Transaksi Jual Beli Online, Kantor Pos Bantul Sibuk

Harianjogja.com, BANTUL – Jasa pengiriman barang di Kantor Pos Bantul menunjukan grafik meningkat. Hal ini tidak lepas dari transaksi jual beli online sehingga mendongkrak jasa pengiriman.

Manajer Penjualan Kantor Pos Cabang Bantul Eddy Susanto mengatakan, jasa pengiriman barang sangat terbantu dengan praktik jual beli online yang dilakukan masyarakat. Pasalnya, aktivitas jual beli ini mengharuskan adanya pengiriman barang dari penjual ke pembeli.

Meski tidak menyebutkan angka secara rinci, Eddy mengakui jual beli online mendongkrak jasa pengiriman di kantor pos. Bahkan, sambung dia, dilihat dari perbandingan antara jasa pengiriman biasa, online shop mendominasi.

“Prosentasenya 75% untuk online shop. Sedang sisanya yang 25% merupakan pengiriman retail dan jasa pengiriman surat menyurat,” kata Eddy kepada wartawan, Jumat (29/6/2018).

Menurut dia, meski perkembangan jasa pengiriman dalam tren positif, namun persaingan dengan perusahaan lain juga semakin ketat. Oleh karenanya, untuk memenangkan persaingan pasar, PT Pos akan terus memberikan pelayanan yang terbaik sehingga tidak kalah dengan competitor.

“Banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan sehingga menjadi tantangan bagi kami [PT Pos] untuk bisa tetap eksis di dalam persaingan tersebut,” ujarnya.

Eddy menuturkan, strategi memenangkan pasar dilakukan dengan terus meningkatkan mutu kualitas pelayanan. Adapun cara peningkatan tersebut dengan memperluas jaringan pengiriman, ketepatan waktu hingga tidak ada batasan volume barang yang akan dikirim. “Tiga faktor ini jadi kunci dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen,” tuturnya.

Manajer Pelayanan Kantor Pos Cabang Bantul Isti Yunani menambahkan, grafik peningkatan pengiriman tidak hanya terjadi pada jasa pengiriman barang. Pasalnya, jasa pengiriman uang di kantor pos juga menunjukan angka yang positif.

Dia mencontohkan, selama lebaran jasa pengiriman uang di kantor pos cabang Bantul menembus angka Rp1 miliar. Jumlah ini meningkat sangat signifikan dibandingkan dengan bulan biasa. “Kalau di bulan biasa pengiriman hanya di kisaran Rp400 juta, tapi saat puasa dan lebaran meningkat dua kali lipat dari biasanya,” katanya.

Menurut Isti, jasa pengiriman uang terdiri dari pengiriman dalam negeri dan luar negeri. Namun jika dilihat dari nominal, pengiriman dari luar negeri lebih banyak ketimbang dari dalam negeri. “Perbandingannya 60% dari luar negeri dan sisanya dalam negeri,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News