Advertisement
Pasokan Rumah Bersubsidi di DIY Masih Rendah
Ilustrasi perumahan. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan, hingga saat ini pembangunan rumah bersubsidi di DIY masih rendah meski peminatnya cukup besar.
"Sampai sekarang suplainya masih rendah," kata Ketua DPD REI DIY Rama Adyaksa Pradipta di Jogja, Minggu (8/7/2018).
Advertisement
Menurut Rama, REI DIY telah menargetkan pembangunan rumah bersubsidi dengan harga Rp130 juta tersebut mencapai 300 unit pada 2018. Namun, menurut dia, tren pembangunannya masih lambat karena meskipun aspek perizinan sudah relatif dipermudah, tren harga tanah di DIY yang terus mengalami kenaikan masih menjadi salah satu kendala. Selama ini harga tanah memengaruhi 50% harga jual rumah.
Padahal, kata dia, kekurangan pasokan rumah (backlog) di DIY mencapai 252.000 unit pada 2017. "Harga tanah di DIY mengalami tren kenaikan sesuai mekanisme pasar, meski proses perizinan yang difasilitasi pemerintah sudah cukup bagus," kata dia.
BACA JUGA
Selain rumah bersubsidi, para pengembang di DIY juga menggenjot penjualan rumah terjangkau dengan kisaran harga Rp300 juta karena dinilai memiliki pangsa pasar yang tidak kalah besar di provinsi ini.
Ia meyakini Agustus hingga Desember 2018 pertumbuhan penjualan rumah akan meningkat seiring dengan masa tahun ajaran baru.
Ia mengatakan, pada tahun ini pihaknya akan menyertifikasi seluruh pengembang untuk mempertahankan kualitas produksi properti. Menurut Rama, dengan mendapatkan sertifikasi, maka pengembang akan mendapatkan pengakuan baik dari aspek manajemen konstruksi, pemasaran, hingga keuangan.
Untuk menghadapi terus meningkatnya harga tanah di DIY, sebelumnya Ketua Badan Pertimbangan Organisasi REI DIY Nur Andi Wijayanto menilai kawasan bersama atau menyerupai konsep "bank tanah" itu perlu dikembangkan di DIY sebab kenaikan harga tanah di Yogyakarta jika dihitung secara agregat rata-rata mencapai 10 persen di atas inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Pasang 10 Ribu Detektor, 40 Ribu Gempa Terjadi Sepanjang 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




