Advertisement
Debit Air Turun, BPBD Mulai Dropping Air ke Prambanan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mengirimkan bantuan air (dropping) ke Dusun Kikis, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kamis (9/8/2018). Dropping dilakukan karena debit air di dusun tersebut menurun.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, mengatakan dropping air di Dusun Kikis, dilakukan sebanyak dua tangki dalam sepekan. Dropping air dilakukan karena sumur dalam yang ada di dusun tersebut debit airnya menurun. "Jadi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga setempat," kata Makwan, Kamis.
Advertisement
Ia mengatakan sebelumnya BPBD Sleman sudah menyiapkan 50 tangki untuk dropping air dan memenuhi kebutuhan bagi daerah di Sleman yang kekurangan air. Sedangkan di anggaran perubahan untuk semester kedua, air yang disiapkan menjadi 325 tangki. Saat ini BPBD Sleman hanya mengirim bantuan air ke satu wilayah. "Untuk sementara diperkirakan cukup," kata Makwan.
Dropping ke Dusun Kikis dilakukan sampai musim hujan. Ketika musim hujan tiba, diperkirakan kebutuhan air di wilayah tersebut akan tercukupi.
Makwan mengatakan sumber air di Prambanan tidak mengalami permasalahan dan tidak ada kekhawatiran kekurangan air. Namun menurutnya jaringan air juga akan memengaruhi suatu daerah sehingga bisa berdampak pada kekurangan air.
Ia mengatakan apabila suatu wilayah sudah memiliki jaringan air, masyarakat yang membangun rumah di wilayah yang jauh dari jaringan air tersebut akan kesulitan mengakses air dan terjadi kekurangan air.
Terkait dengan target zero dropping pada 2018 untuk Kecamatan Prambanan, Camat Prambanan, Eko Suharjono, mengatakan akan mengkaji lagi target tersebut. "Saya anulir sambil mempelajari lebih lanjut," kata Eko, Kamis.
Eko mengatakan di Dusun Kikis, jarak dengan sumur yang mempunyai sumber air mencukupi jaraknya sangat jauh. Ia mengatakan akan menambah jaringan maupun kapasitas sumur yang ada di Dusun Kikis.
Pada jarak 150 meter dari Dusun Kikis akan dibangun sumur baru yang masuk wilayah Klaten oleh Pemkab Klaten. Eko mengatakan akan mengkaji dan berkordinasi dengan Pemkab Klaten terkait dengan pengeboran sumur itu. "Kami akan kaji lagi, apakah yang dibuat [Pemkab Klaten] lebih dalam? Kalau lebih dalam kami tidak perlu buat sumur baru," kata Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
- Dari Luar Negeri? Jangan Lupa Isi e-CD Jika Turun di YIA
- 576.619 Penumpang Mudik Naik KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta selama Lebaran 2024
- DPD Golkar Kota Jogja Pastikan Penjaringan Singgih Raharjo Tak Ada Masalah Meski Masih Jadi Pj Wali Kota
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
Advertisement
Advertisement