Advertisement
Bantul Alokasikan Rp400 Juta untuk Pasar Tradisional
Bupati Bantul Suharsono bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Bantul, Jumat (11/5/2018). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-- Dinas Perdagangan berkomitmen untuk mengembangkan pasar tradisional di Kabupaten Bantul. Upaya yang dilakukan, selain revitalisasi, juga melaksanakan program pemeliharaan secara berkala.
Total di tahun ini, Pemkab mengalokasikan anggaran sebesar Rp400 juta untuk pemeliharaan pasar. Sementara itu, untuk revitalisasi pasar sebesar Rp6,6 miliar.
Advertisement
Kepala Dinas Perdagangan Bantul, Subiyanta Hadi mengatakan untuk pemeliharaan pasar tradisional menyasar ke 32 pasar kabupaten. Meski demikian, anggaran yang telah dialokasikan sebesar Rp400 juta tidak digunakan untuk semua pasar. Hal ini terjadi karena ada beberapa pasar yang direvitalisasi sehingga tidak mendapatkan anggaran tersebut.
“Ya kalau sudah dibangun, maka anggaran pemeliharaan ditujukan untuk pasar yang lain, apalagi dana yang dimiliki sangat terbatas,” katanya, Rabu (26/9/2018).
Menurut Subiyanta, dana pemeliharaan di setiap pasar memiliki alokasi yang berbeda. Pemanfaatan dapat digunakan untuk perbaikan berbagai fasilitas seperti atap bocor, saluran drainanse mampet dan lain sebagainya. “Berapa pun itu alokasinya harus dimanfaatkan dengan optimal,” kata dia.
Disinggung mengenai revitalisasi pasar, dia mengaku ada enam pasar tradisional yang dilakukan pembangunan ulang. Pasar yang dibangun di antaranya, Pasar Gumulan, Caturharjo, Kecamatan Pandak; Pasar Jodog, Gilangharjo, Kecamatan Pandak; Pasar Gatak, Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro; Pasar Turi, Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro; Pasar Bendosari, Patalan, Kecamatan Jetis dan Pasar Bantul, Kecamatan Bantul.
Anggaran revitalisasi mencapai Rp6,6 miliar. Rinciannya, Rp4,4 miliar bersumber dari dana alokasi khusus dan Rp2,2 miliar berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018. “Proses pembangunan sudah dimulai sejak awal Juli lalu dan ditarget selesai di akhir Oktober mendatang,” kata Subiyanta.
Menurut dia, program revitalisasi dan upaya pemeliharaan secara rutin merupakan komitmen pemerintah dalam pengembangan pasar tradisional. Upaya perbaikan bertujuan untuk memperbaiki kondisi bangunan sehingga lokasi pasar dapat tercipta suasana nyaman dan bersih.
“Diharapkan pula dengan perbaikan ini dapat menggeliatkan roda perekonomian di pasar sehingga dapat bersaing dengan keberadaan pasar-pasar modern,” ucap dia.
Anggota Komisi B DPRD Bantul Jumakir mengatakan program revitalisasi pasar tradisional merupakan kegiatan rutin yang dimiliki Pemkab. Oleh karena itu, setiap tahun dialokasikan anggaran untuk pembangunan sejumlah pasar di wilayah Bantul.
Menurut dia, maksud dan tujuan dari pembangunan adalah untuk memperbaiki kondisi pasar sehingga para pedagang maupun pembeli dapat beraktivitas dengan nyaman.
“Kalau pasarnya bagus dan bersih yang datang pasti akan senang. Harapannya dengan perbaikan ini, eksistensi pasar tradisional tetap jalan di tengah-tengah maraknya kehadiran pasar-pasar modern,” kata Jumakir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




