Advertisement
Sultan Bangun Dapur Umum untuk Mahasiswa Asal Sulteng di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta segera didirikannya dapur umum bagi mahasiswa Sulawesi Tengah (Sulteng) di Jogja yang keluarganya terdampak gempa tsunami.
Sultan juga berharap para rektor perguruan tinggi di Jogja segera melakukan pendataan untuk mendalatkan data valid kondisi mahasiswa mengingat ratusan di antara mereka terancam tak mendapatkan uang kuliah dan biaya hidup. Pembahasan terkait mahasiswa Sulteng ini telah dilakukan Sultan dengan para rektor di Kepatihan, Senin (8/10/2018).
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menjelaskan hasil verifikasi sementara mahasiswa asal Sulteng terdampak gempa tsunami yang berada di DIY ada 590 orang. Ratusan mahasiswa itu tidak lagi mendapatkan kiriman dari keluarganya untuk biaya pendidikan dan biaya hidup selama di Jogja.
DIY memiliki komitmen kuat untuk membantu provinsi lain seperti yang terjadi saat bencana gempa tsunami Aceh 2004 silam maupun bencana lainnya. Salah satu yang segera ditangani Pemda DIY adalah penyiapan dapur umum bagi mahasiswa Sulteng di Jogja.
"Kami sudah minta, kalau nggak malam ini [Senin 8/10/2018] atau besok pagi [Selasa 9/10] dapur umum sudah ada. Itu untuk membantu sementara agar mereka bisa makan pagi siang malam," ucap Sultan di Kepatihan, Senin (8/10/2018) sore.
Sultan juga meminta kepada para rektor perguruan tinggi di Jogja untuk melakukan verifikasi mahasiswa yang keluarganya terdampak gempa Sulteng. "Kami minta kepada pak rektor untuk mendata jadi riilnya [terdampak] seperti apa," ujarnya.
Sekda DIY Gatot Saptadi mengatakan ratusan mahasiswa Sulteng itu dengan beragam dampak. Mulai dari keluarganya sudah meninggal semua, ada yang belum bisa komunikasi dengan keluarga dan ada pula yang sudah berhasil komunikasi dengan keluarga namun belum bisa mendapatkan dukungan biaya kuliah.
Pemda DIY akan menyiapkan dapur umum setiap hari di Posko Mahasiswa Sulteng di Bintaran, Mergangsan, Kota Jogja. Ransum akan diberikan untuk tiga kali makan sampai batas waktu yang belum ditentukan. "Karena masak untuk sekali makan sekitar 600 orang itu kan cukup berat ya, maka kami kerahkan tenaga relawan nanti," kata Gatot.
Gatot mengimbau kepada para mahasiswa Sulteng untuk tetap tinggal di Jogja jangan sampai berangkat ke kampung halaman karena dikhawatirkan menjadi beban, sebelum sampai kondisinya normal. "Saya manusiawi lah pasti mereka ingin tahu kabar keluarganya, tetapi saya membayangkan akses ke sana sulit," ujarnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement