Advertisement
Jelang Panen Raya, Petani Cabai di Wates Waswas Harga Bakal Anjlok

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Sejumlah petani di lahan persawahan Desa Giripeni, Kecamatan Wates, berharap harga jual komoditas cabai di tingkat petani saat masa panen tidak anjlok seperti halnya komoditas bawang merah.
Salah satu petani, Sukanti, 64, warga Desa Giripeni mengaku khawatir jika harga jual cabai saat masa panen tiba seperti saat ini rendah. Dia tidak ingin harga cabai hasil panennya seperti harga bawang merah yang anjlok beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Senang saat memasuki masa panen seperti saat ini, tetapi yang selalu menjadi ketakutan kami [petani] soal harga jual di tingkat petani ke tengkulak, biasanya saat panen harganya rendah, semoga tidak serendah harga bawang merah beberapa waktu lalu," ujarnya, saat ditemui di lahan miliknya, Senin (29/10/2018).
Jika harga cabai anjlok, dia berharap pemerintah turung tangan, Jjngan sampai nasib petani cabai seperti petani bawang merah yang merugi lantaran harga komoditas tersebut turun drastis.
Sukanti menggarap lahan cabai seluas 500 meter persegi. Selain cabai, lansia ini juga menanam komoditas lain seperti kacang tanah.
Kekhawatiran serupa juga disampaikan petani lainnya, Jumini, 52. Dia bahkan mengaku pasrah jika nanti harga anjlok. "Kalau memang turun bahkan anjlok ya mau bagaimana lagi, tetapi semoga saja tetap stabil," ujarnya.
Sebagaimana diketahui harga bawang merah di tingkat petani saat panen raya beberapa waktu lalu berkisar Rp7.000 per kilogram. Harga tersebut jauh lebih rendah dibanding harga di pasaran yang mencapai Rp18.000 per kilogram. Akibat rendahnya harga, para petani bawang merah merugi. Anjlognya harga saat panen raya inilah yang membuat petani cabai ketakutan. Saat ini harga cabai berkisar Rp15.000 per kilogram. Padahal sebelumnya harga cabai mencapai Rp20.000 per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
Advertisement
Advertisement