Advertisement

Sleman Kembangkan Kampung Peramalan Hama Pertanian

Catur Dwi Janati
Minggu, 23 November 2025 - 16:47 WIB
Jumali
Sleman Kembangkan Kampung Peramalan Hama Pertanian Suasana seremonial peluncuran Kampung Peramalan OPT di Kalurahan Sumbersari, Moyudan pada Minggu (23/11/2025). - Istimewa // Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sleman  

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kabupaten Sleman terpilih sebagai satu dari empat wilayah percontohan program Kampung Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di Indonesia. Program yang diinisiasi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian ini resmi diluncurkan di Kalurahan Sumbersari, Kapanewon Moyudan, pada Minggu (23/11/2024).

Peluncuran ditandai dengan penanaman padi dan pemotongan tumpeng oleh jajaran Ditjen Tanaman Pangan bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.

Advertisement

Sekretaris Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Akhmad Musyafak, menjelaskan program ini bertujuan memprediksi populasi hama di wilayah tertentu sekaligus menjadi model praktik pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT.

“Program berkelanjutan ini memberikan percontohan penerapan pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT jika diperlukan,” ujarnya, Minggu (23/11/2024).

Moyudan dipilih sebagai lokasi percontohan karena potensi pertaniannya dan statusnya sebagai daerah endemis hama tikus. Musyafak menambahkan, petani akan belajar langsung proses pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT di bawah bimbingan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT).

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyambut positif program tersebut. Ia menyebut pengendalian hama menjadi perhatian khusus, terutama di wilayah Sleman Barat yang merupakan salah satu penyangga ketahanan pangan DIY.

“Program Kampung Peramalan OPT sejalan dengan pembangunan pertanian modern yang mengedepankan presisi, efisiensi, dan keberlanjutan,” ujarnya.

Danang meyakini kehadiran kampung peramalan ini akan membantu petani mengambil keputusan lebih tepat, cepat, dan akurat.

“Informasi dari sistem peramalan akan membantu petani menentukan waktu tanam, memilih varietas, dan melakukan pengendalian hama secara terpadu,” imbuhnya.

Pemkab Sleman berkomitmen mendorong digitalisasi pertanian melalui penguatan sistem informasi, pemanfaatan sensor lapangan, peningkatan kapasitas penyuluh, dan kolaborasi dengan perguruan tinggi.

“Kami berharap Kampung Peramalan OPT ini tidak hanya berhenti sebagai proyek percontohan, tetapi dapat direplikasi di berbagai wilayah lain,” pungkas Danang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Bolsonaro Ditahan Usai Rusak Gelang Pengawasan Elektronik

Bolsonaro Ditahan Usai Rusak Gelang Pengawasan Elektronik

News
| Minggu, 23 November 2025, 14:27 WIB

Advertisement

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Wisata
| Selasa, 18 November 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement