Advertisement
1.154 KPM di Bantul Terima Bansos Sembako Sapa Tahap IV
Seorang warga tengah melayani KPM bansos Sapa pada Jumat (19/12/2025). Program yang menyasar 1.154 orang se Kabupaten Bantul ini bertujuan untuk menekan kemiskinan ekstrem - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Harianjogja.com, BANTUL— Sebanyak 1.154 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima Bantuan Sosial Sembako Sapa (Sambung Pangan Warga Bantul) Tahap IV 2025 sebagai upaya Pemkab Bantul menekan kemiskinan ekstrem.
Penyaluran bantuan ini dilakukan secara serentak selama lima hari, mulai Senin (15/12) hingga Jumat (19/12/2025).
Advertisement
Proses distribusi dilaksanakan melalui Warung Pangan Warga (Warangga) yang tersebar di 16 kapanewon di seluruh wilayah Kabupaten Bantul. Program ini menjadi langkah strategis pemerintah daerah dalam menjamin ketersediaan pangan bagi warga rentan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Tri Galih Prasetya, mengungkapkan bahwa pada tahap terakhir tahun ini, bantuan menyasar 1.154 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
BACA JUGA
“Jumlah sasaran ada 1.154 warga,” ujar Galih, Jumat (19/12/2025).
Sasar Warga Miskin Ekstrem Senilai Rp200.000
Setiap KPM menerima alokasi bantuan sembako senilai Rp200.000 per bulan. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk paket kebutuhan pangan pokok yang dapat ditukarkan langsung oleh warga di gerai Warangga yang telah ditentukan.
Galih menambahkan, Program Sapa Tahap IV ini diprioritaskan bagi keluarga yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Hal ini sejalan dengan target Pemkab Bantul untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di Bumi Projotamansari.
“Melalui bantuan sembako ini, kami berharap kebutuhan pangan dasar masyarakat penerima manfaat bisa terpenuhi, sekaligus memperkuat ketahanan pangan warga secara berkelanjutan,” jelasnya.
Selain berfungsi sebagai jaring pengaman sosial, sistem penyaluran melalui Warangga juga bertujuan untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan. Dengan melibatkan warung-warung lokal milik warga sebagai penyalur, perputaran uang tetap berada di tingkat lokal.
Langkah ini diharapkan mampu menciptakan efek domino ekonomi, di mana bantuan tidak hanya dirasakan oleh penerima manfaat, tetapi juga para pelaku usaha kecil di desa-desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




