Advertisement

1.154 KPM di Bantul Terima Bansos Sembako Sapa Tahap IV

Yosef Leon
Jum'at, 19 Desember 2025 - 23:47 WIB
Jumali
1.154 KPM di Bantul Terima Bansos Sembako Sapa Tahap IV Seorang warga tengah melayani KPM bansos Sapa pada Jumat (19/12/2025). Program yang menyasar 1.154 orang se Kabupaten Bantul ini bertujuan untuk menekan kemiskinan ekstrem - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Harianjogja.com, BANTUL— Sebanyak 1.154 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima Bantuan Sosial Sembako Sapa (Sambung Pangan Warga Bantul) Tahap IV 2025 sebagai upaya Pemkab Bantul menekan kemiskinan ekstrem.

Penyaluran bantuan ini dilakukan secara serentak selama lima hari, mulai Senin (15/12) hingga Jumat (19/12/2025).

Advertisement

Proses distribusi dilaksanakan melalui Warung Pangan Warga (Warangga) yang tersebar di 16 kapanewon di seluruh wilayah Kabupaten Bantul. Program ini menjadi langkah strategis pemerintah daerah dalam menjamin ketersediaan pangan bagi warga rentan.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Tri Galih Prasetya, mengungkapkan bahwa pada tahap terakhir tahun ini, bantuan menyasar 1.154 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Jumlah sasaran ada 1.154 warga,” ujar Galih, Jumat (19/12/2025).

Sasar Warga Miskin Ekstrem Senilai Rp200.000

Setiap KPM menerima alokasi bantuan sembako senilai Rp200.000 per bulan. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk paket kebutuhan pangan pokok yang dapat ditukarkan langsung oleh warga di gerai Warangga yang telah ditentukan.

Galih menambahkan, Program Sapa Tahap IV ini diprioritaskan bagi keluarga yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Hal ini sejalan dengan target Pemkab Bantul untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di Bumi Projotamansari.

“Melalui bantuan sembako ini, kami berharap kebutuhan pangan dasar masyarakat penerima manfaat bisa terpenuhi, sekaligus memperkuat ketahanan pangan warga secara berkelanjutan,” jelasnya.

Selain berfungsi sebagai jaring pengaman sosial, sistem penyaluran melalui Warangga juga bertujuan untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan. Dengan melibatkan warung-warung lokal milik warga sebagai penyalur, perputaran uang tetap berada di tingkat lokal.

Langkah ini diharapkan mampu menciptakan efek domino ekonomi, di mana bantuan tidak hanya dirasakan oleh penerima manfaat, tetapi juga para pelaku usaha kecil di desa-desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton

Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton

News
| Jum'at, 19 Desember 2025, 22:47 WIB

Advertisement

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

Wisata
| Rabu, 17 Desember 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement