Advertisement
Ini Kunci Majukan Usaha Produksi Garam menurut Sri Sultan HB X
![Ini Kunci Majukan Usaha Produksi Garam menurut Sri Sultan HB X](https://img.harianjogja.com/posts/2018/11/26/954927/garam-gk2.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kunjungi panen garam di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mendorong kelompok pembuat garam Tirta Bahari, untuk mengurus kejelasan pengorganisasian dan manajemen.
“Yang penting harapan saya manajemen jelas, organisasi jelas. Karena dalam memproduksi hak edar belum ada, untuk menjual belum ada, izin BPPOM [Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan] belum ada, izin lab baru satu,” kata Sultan, Sabtu (24/11/2018).
Advertisement
Dia mengharapkan agar segera ada tindak lanjut terkait hal itu. Hal tersebut juga demi kemajuan usaha garam ini, dengan kepemilikan berbagai ijn tersebut, pemasaran juga akan lebih mudah dan untuk menghindari masalah dibelakang.
“Semoga berkembang, semua perlu kerja keras memang. Harapan saya ini bisa dicapai, hanya kalau bapak-bapak kelompok ini serius. Kepemilikan tanah sektor pertanian sangat smepit, tapi ada nilai lebih di sektor lain yang perlu ditekuni seperti garam ini,” katanya.
Sultan juga menilai kualitas garam di Sepanjang cukup baik yang melebihi Standar Nasional Indonesia (SNI), namun meski begitu ia kembali mengingatkan untuk didaftarkan secara resmi untuk meyakinkan konsumen.
Untuk mendukung kegiatan masyarakat sendiri pemanfaatan Sultan Grond juga dipersilahkan, tidak ada masalah menurutnya. Asalkan ada rekomendasi dari Bupati.
Sementara itu Ketua Kelompok Tirta Bahari Winarto, mengatakan akan segera mengurus beragai izin tersebut. Dengan bantuan yang telah diberikan oleh Pemda DIY, saat ini diklaimnya produksi garam semakin meningkat.
“Untuk saat ini kami produksi semakin meningkat dengan alat produksi yang telah semkain baik. Setiap panen bisa sampai 300 kg. Panen lima sampai tujuh hari sekali,” katanya.
Terkait harga jual sendiri dikatakanya saat ini Rp7.000/kg-Rp8.000/kg. Namun diakuinya masih ada kendala, seperti kondisi alam yang tidak pasti.
Camat Tanjungsari, Rahmadian mengatakan usaha garam ini direncanakan akan dimasukan pada unit usaha Pemerintah Desa Kemadang. “Dengan rencana memasukan ke unit BUMDes, semoga suntikan modal bisa, dan kegiatan berkembang luas,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement