Advertisement
Festival Trisik di Kulonprogo Dorong Pelestarian Penyu

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO- Festival Trisik yang digelar di Pantai Trisik, Desa Banaran, Kecamatan Galur, menjadi salah satu upaya membekali generasi masa kini agar mengenal penyu. Harapannya jangan sampai anak cucu hanya sekadar mendengar cerita dan melihat gambar tentang penyu.
"Kasihan kalau cucu kita tak bisa melihat secara langsung dan tak pernah memegang penyu atau tukik," kata Ketua Kelompok Konservasi Penyu Abadi Trisik, Jaka Samudra, dalam Seminar Nasional Penyelamatan Penyu Pantai Trisik, Sabtu (22/12/2018), yang dihelat Dinas Pariwisata Kulonprogo bekerja sama dengan Harian Jogja.
Advertisement
Ia menambahkan tiap tahun kelompok konservasi yang tumbuh sejak 2002 ini, mengundang anak-anak usia Taman Kanak-Kanak hingga SMP, untuk bersama-sama melepas tukik ke pantai. Tujuannya agar anak-anak bisa belajar dan mengenal penyu lebih jauh. Kelompok konservasi ini juga mengharapkan dukungan dari banyak pihak, agar konservasi penyu di Trisik berkembang baik.
Jaka menyebutkan kelompok konservasi sudah berhasil menetaskan 19 sarang penyu. Terdiri dari 1.900 telur dan 90% di antaranya berhasil menetas serta sudah dilepas ke lautan. Ia berharap, 15 atau 20 tahun ke depan, penyu-penyu tadi kembali untuk bertelur di Pantai Trisik. Mengingat, penyu adalah hewan yang akan kembali ke tempat ia dilepas pertama kali saat menjadi tukik, ketika akan bertelur.
Walau kerap berhasil mengundang pengunjung beragam usia untuk turut melepas tukik, kelompok konservasi penyu masih menemukan sejumlah kendala. Salah satunya sampah. Sampah yang muncul di Pantai Trisik, menurut dia berasal dari luar Kulonprogo dan terbawa lewat aliran sungai menuju ke laut hingga mencemari pesisir pantai.
"Ketika air pasang, sampahnya penuh lagi. Kami memohon solusi dari dinas terkait," ujarnya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I (Jogja, Sleman dan Kulonprogo) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY, Untung Suripto mengungkapkan DIY merupakan wilayah yang memiliki karakter mega biodiversity kedua setelah Brazil. Khusus untuk penyu, dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia, enam di antaranya ada di Indonesia. Pantai Trisik merupakan pantai yang dikenal memiliki daya tarik dengan adanya konservasi penyu.
"Ada banyak manfaat penyu di alam, salah satunya terkait keseimbangan ekosistem. Sebagai pemakan ubur-ubur, penyu membantu menjaga keseimbangan populasi ikan. Karena kalau sampai penyu makan ikan [karena tak menemukan ubur-ubur] maka populasi ikan di lautan akan menurun," ujarnya.
Keberadaan penyu di lautan juga memiliki simbiosis mutualisme dengan sejumlah biota lain. Selain itu, untuk penyu jenis tertentu memiliki kemampuan sebagai pendaur ulang nutrisi. Namun yang disayangkan, kelestarian penyu menemui sejumlah ancaman. Mulai dari perdagangan, perburuan liar, perubahan iklim, hilangnya habitat, limbah dan sampah.
Untuk diketahui, Festival Trisik berlangsung dua hari, Sabtu dan Minggu (22-23/12/2018). Acara dini didukung oleh Dinas Pariwisata Kulonprogo dan Angkasa Pura I. Acara berisi sejumlah kegiatan seperti festival lampion, rally jelajah wisata, musik festival serta hiburan kesenian tradisional khas Bumi Binangun yakni reog Sekar Mudho Sembodo dan tari angguk.
Pengunjung yang membutuhkan makanan bisa mendapatkan di 40 foodtruck yang telah disediakan panitia di lokasi acara. Adanya foodtruck ini menjadi yang pertama dan terbesar di Kulonprogo. Acara juga diramaikan dengan kontes foto untuk pengunjung yang datang, dengan mengeksplorasi keindahan Pantai Trisik memakai hastag #trisikfestival2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Lagi, Dokter Diduga Lecehkan Pasien Rumah Sakit Swasta di Malang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Empat Bangunan SMP yang Rusak di Bantul Bakal Diperbaiki Tahun Ini
- Kecelakaan Mobil dan Motor di JJLS Bantul, Satu Orang Meninggal Dunia
- Perayaan Paskah 2025, Ribuan Polisi di Kota Jogja Jaga Ketat 59 Tempat Ibadah
- Sepanjang Triwulan Pertama 2025 Ada 65 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bantul
- Tebing Breksi Hanya Andalkan Live Music Untuk Tingkatkan Angka Kunjungan Wisatawan
Advertisement