Advertisement
Boyongan Tempati Bangunan Baru, Pedagang Pasar Bendungan Akan Berpakaian Tradisional

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Bangunan baru Pasar Bendungan di Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kulonprogo bakal segera difungsikan menyusul kepastian jadwal boyongan para pedagang dari pasar darurat yang rencananya akan dilangsungkan pada 21 Februari mendatang.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Pasar Bendungan, Sri Haryati, mengatakan proses penataan pedagang di pasar yang kini bertingkat dua itu telah selesai. Selanjutnya tinggal melakukan boyongan dari pasar darurat yang berada di belakang kantor Badan Pengawas Pemilu Kulonprogo menuju ke bangunan baru Pasar Bendungan, yang lokasinya berjarak kurang dari 50 meter dari pasar relokasi.
Advertisement
Sri memaparkan dalam prosesi boyongan, ratusan pedagang akan menggunakan pakaian tradisional dan berjalan arak-arakan menuju ke bangunan baru Pasar Bendungan. Arak-arakan ini bakal didampingi jajaran Dinas Perdagangan (Disdag) Kulonprogo.
Perempuan yang juga memiliki kios kelontong di Pasar Bendungan itu mengatakan prosesi boyongan pada 21 Februari hanyalah formalitas semata. Sebab para pedagang secara bertahap mulai menempati gedung baru pasar itu pekan ini.
"Mulai Rabu, pedagang sudah dapat pindah ke pasar anyar, sedangkan boyongan yang tanggal 21 Februari adalah seremonial saja," ucap Sri, Senin (11/2).
Kepala Disdag Kulonprogo, Krissutanto saat dikonfirmasi mengenai jadwal boyongan para pedagang ke bangunan baru Pasar Bendungan yang akan dilangsungkan pada 21 Februari mendatang membenarkan hal itu. Dia menambahkan penentuan waktu boyongan ini lantaran menyesuaikan penyelesaian penataan pedagang pasar.
"Dalam menentukan zonasi memerlukan koordinasi maping sehingga memang butuh waktu dan sesuai kesepakatan dengan ketua asosiasi pedagang pasar bendungan proses boyongan memang bakal dilangsungkan besok tanggal 21 Februari 2019," ucapnya.
Bangunan baru Pasar Bendungan sejatinya sudah bisa ditempati sepekan sejak diresmikan pada 31 Januari lalu. Namun sejumlah masalah menerpa sehingga membuat proses penempatan molor. Musababnya muncul para pedagang yang menyatakan diri sebagai pemegang hak atas los dan kios di pasar tersebut sebelum terbakar hebat pada 2016 lalu tetapi selama ini tidak mereka urusi.
"Sebenarnya sejak 1 Februari itu sudah bisa, tapi Dinas Perdagangan dalam hal ini UPT Pasar didatangi banyak pedagang yang menyatakan diri sebagai pemegang hak los tetapi selama ini los nya tidak digunakan, akibatnya Dinas harus melakukan ploting lagi," katanya.
Beruntung masalah itu dapat segera terselesaikan. Para pedagang itu telah mendapatkan jaminan dari Dinas Perdagangan Kulonprogo atas los dan kios mereka. "Semua dapat dan semua dijamin hak nya atas los dan kios, kalau dulu punya 10 los ya tetap dapat 10 los, sesuai pasar lawas," kata Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ekspor Batu Bara Indonesia Terendah Selama 3 tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jangan Sampai Kelewatan, Cek Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Selama Mei 2025
- Siap-siap, Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini di Sleman, Minggu 11 Mei 2025, Mulai Pukul 10.00 WIB
- Tarif dan Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja dan Sekitarnya, Cek di Sini
- Pasar Terban Jogja Disulap Jadi Rumah Pemotongan Hewan yang Modern dan Higienis
- BNPB Catat Dampak Cuaca Ekstrem Picu Bencana di DIY dan Bogor
Advertisement